Parpadanan: Konsep Toleransi Beragama di Desa Simanosor (2005-2015)

Penelitian ini mengkaji tentang toleransi kehidupan masyarakat di Desa Simanosor yang memiliki perbedaan agama, suku adat dan budaya. Masyarakat di Desa Simanosor hidup harmonisasi saling menghargai perbedaan sehingga tidak ditemukan konflik etnis meski masyarakatnya beragam suku, agama dan budaya. Permasalahan yang dirumuskan sebagai berikut: (1) Bagaimana keberagaman umat beragama di Desa Simanosor? (2) Bagaimana tokoh masyarakat membangun harmonisasi umat bergama di Desa Simanosor? Penelitian ini termasuk penelitian sejarah dengan langkah-langkah sebagai berikut: (1) Heuristik yaitu kegiatan mencari sumber-sumber yang berhubungan dengan permasalahan. Penelitian ini menggunakan dokumen Ikatan Parpadanan sebagai sumber primer serta mencari sumber yang diperoleh dari informan di Desa Simanosor, pejabat Desa Simanosor. Sumber yang peneliti dapatkan melalui studi pustaka dilakukan untuk mendapatkan sumber sumber berupa buku, berita, majalah, koran dan artikel yang diakses melalui internet. Perpustakaan pusat Universitas Negeri Padang (UNP), Labor Departemen Sejarah Fakultas ILmu Sosial (FIS), Perpustakaan Kabupaten Tapanuli Tengah. (2) Kritik Sumber, penilaian kritis terhadap data dan fakta sejarah yang ada baik kritik internal maupun kritik eksternal. Data dan fakta sejarah yang telah diproses menjadi bukti sejarah. (3) Interpretasi, penafsiran terhadap fakta sejarah yang mana diperoleh dari arsip, buku-buku yang relevan dengan pembahasan, maupun hasil penelitian langsung dilapangan. (4) Historiografi yaitu penulisan dari fakta-fakta yang dirangkai sehingga menghasilkan sebuah karya sejarah. Hasil penelitian ini menemukan keberagaman suku, Batak Toba, Angkola, Mandailing dan Nias serta tiga agama yaitu Islam, Kristen dan Khatolik hidup toleransi. Toleransi masyarakat Desa Simanosor tercipta dari ikatan Janji Parpadanan yang disepakati pada tahun 2005 dari kerjasama antar masyarakat, baik itu tokoh agama, tokoh adat dan pemerintahan.