Analisis Peta Konsep Siswa Pada Pembelajaran Perhitungan Kimia dan Ikatan di SMK Negeri 1 Bonjol

Cara pembentukan konsep siswa dengan belajar menghafal dan belajar bermakna. Belajar bermakna terjadi jika siswa bisa mengaitkan konsep-konsep yang telah diterima sebelumnya dengan konsep yang baru dipelajarinya. Hubungan antar konsep dapat dianalisis dari peta konsep yang dibuat siswa setelah mengikuti proses pembelajaran. Penelitian ini dilakukan untuk mendeskripsikan profil peta konsep siswa, proses pembelajaran yang mempengaruhi profil peta konsep siswa dan perkembangan kemampuan berpikir siswa. Jenis penelitian ini termasuk dalam kategori deskriptif yang dianalisis secara kualitatif. Informan penelitian ini adalah guru kimia kelas X SMK N 1 Bonjol dan siswa kelas X TKJ SMK N 1 Bonjol. Data penelitian didapatkan dari lembaran observasi, studi dokumentasi, video rekaman dan peta konsep siswa. Hasil analisis terhadap data menunjukkan bahwa : (1) profil peta konsep siswa yang ditemukan ada 2 macam yaitu berpola tetap dan pola berubah untuk setiap pertemuan, profil peta konsep siswa pada materi Perhitungan Kimia berpola tetap (tipe T) yaitu 25% untuk siswa kelompok sedang dan berpola berubah (tipe B) yaitu 32,1 % untuk siswa kelompok atas, 7 % untuk siswa kelompok sedang , dan 35,7 % untuk siswa kelompok rendah. Pada materi Ikatan Kimia profil peta konsep siswa berpola tetap (tipe T) yaitu 32% untuk siswa kelompok atas, 28,5 kelompok sedang, dan 32% kelompok rendah. Pola berubah (tipe B) yaitu 3,5% untuk siswa kelompok sedang dan 3,5% untuk siswa kelompok rendah. (2) proses pembelajaran belum sepenuhnya mengarahkan siswa untuk mengaitkan konsep-konsep yang telah dipelajari. (3) kemampuan berpikir siswa baru sampai pada taraf mengaplikasikan konsep-konsep, sedangkan untuk menghubungkan antar konsep, tidak semua siswa mampu menghubungkan dengan benar.