Pengembangan Modul Multimedia Interaktif dalam Model Problem Based Learning pada Materi Operasi Vektor untuk Meningkatkan Critical Thinking Skilis Peserta Didik SMA

Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan di SMA Negeri 1 Padang terlihat bahwa hasil belajar peserta didik masih rendah yang ditandai dengan rendahnya indikator critical thinking skill. Rendahnya hasil belajar peserta didik disebabkan oleh pembelajaran yang belum mengarah pada indikator critical thinking skill. Bahan ajar yang digunakan belum merangsang dan memotivasi peserta didik untuk meningkatkan kemampuan berpikit tingkat tinggi. Oleh karena itu, perlu dikembangkan bahan ajar berupa modul multimedia interaktif dalam model Problem Based Learning. Tujuan penelitian ini adalah menghasilkan modul multimedia interaktif dalam model Problem Based Learning untuk meningkatkan critical thinking skill pada materi operasi vektor SMA yang valid, praktis dan efektif. Jenis penelitian ini adalah penelitian dan pengembangan dengan model pengembangan menggunakan 4D models yang terdiri dari beberapa fase, yaitu define, design, develop, dan disseminate. Pada tahap define dilalukkan analisis awal-akhir, analisis peserta didik, analisis tugas, analisis konsep, dan perumusan tujuan pembelajaran. Pada tahap design dilakukan perancangan modul multimedia interaktif dalam model Problem Based Learning pada materi operasi vektor. Tahap selanjutnya develop, dilakukan validasi oleh para ahli terhadap modul multimedia interaktif, seterusnya dilakukan uji coba terbatas untuk melihat praktikalitas dan efektifitas. Data praktikalitas diperoleh dari lembar angket praktikalitas guru dan peserta didik, selanjutnya data uji efektifitas diperoleh dari capaian kompetensi aspek pengetahuan, sikap dan keterampilan peserta didik. Hasil penelitian pada tahap define diperoleh informasi perlunya dilakukan pengembangan modul multimedia interaktif dalam model Problem Based Learning untuk meningkatkan critical thinking skill peserta didik. Hasil tahap design diperoleh rancangan modul multimedia interaktif yang mengacu pada analisis kebutuhan pada tahap define. Hasil pengembangan modul multimedia interaktif memenuhi kriteria valid (0,88). Hasil praktikalitas menurut guru (96,4) dan menurut peserta didik (92,1). Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa modul multimedia interaktif berada pada kategori sangat praktis. Selanjutnya efektivitas modul multimedia interaktif pada capaian kompetensi sikap (84,2), pengetahuan (81) dan keterampilan (71,9). Kesimpulan dari penelitian ini adalah modul multimedia interaktif dalam model Problem Based Learning telah memenuhi kriteria valid, praktis dan efektif.