Meningkatkan Pemahaman Konsep Arah Melalui Gerak dan Irama pada Anak Tunagrahira Ringan Penelitian Tindakan Kelas di Kelas D.III di SLB AL-Ishaah Padang

Penelitian ini dilatarbelakangi belum mampunya anak menunjukkan arah depan-belakang; kiri-kanan; atas-bawah. Untuk itu akan digunakan gerak dan irama dalam memahami konsep arah. Tujuan penelitian ini : 1) Mendeskripsikan cara meningkatkan pemahaman konsep arah melalui gerak dan irama, 2) membuktikan bahwa gerak dan irama dapat meningkatkan pemahaman konsep arah (kiri-kanan; muka-belakang; atas-bawah) pada anak tunagrahita ringan kelas D.III di SLB A- Ishlaah Padang. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan oleh guru kelas berkolaborasi dengan teman sejawat pada tiga orang anak tunagrahita ringan (JT, HF dan HK) kelas III di SLB Al-Ishlaah Padang. Data diperoleh melalui observasi, tes dan dokumentasi. Dianalisis secara kualitatif dan kuantitatif. Hasil penelitian menunjukkan: 1) proses pembelajaran memahami konsep arah dengan gerak dan irama dilakukan dua siklus. Pelaksanaan berdasarkan alur: perencanaan, pelaksanaan, observasi, analisis dan refleksi. 2) Hasil pembelajaran diperoleh: hasil asesmen konsep arah (depan-belakang, kiri-kanan) JT (25%), HF dan HK adalah (12,5%). Setelah siklus I JT mencapai (100%), HF dan HK menjadi (87,5%). Peningkatan ketiganya (75%). Kemampuan konsep arah (atas bawah) saat asesmen JT dan HF (25%), dan HK (0%). Sedangkan hasil siklus II kemampuan JT dan HF sudah maksimal yakni (100%) sedangkan HK (75%). Peningkatan kemampuan JT dan HF adalah (80%), HK adalah (75%). Dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa gerak dan irama dapat meningkatkan pemahaman konsep arah anak tunagrahita ringan kelas III. Dengan demikian, dapat disarankan pada guru dan peneliti selanjutnya dapat menggunakan gerak dan irama dalam meningkatkan kemampuan memahami konsep arah.