Kemampuan Guru Sosiologi Yang Telah Sertifikasi di SMAN Se-Kabupaten Mandailing Natal

Sertifikasi bagian dari peningkatan mutu guru, dan peningkatan
kesejahteraannya. Lewat sertifikasi guru diharapkan menjadi pendidik yang
profesional sesuai dengan disiplin ilmu yang mereka ajarkan dan berkompetensi
sebagai agen pembelajaran yang dibuktikan dengan pemilikan sertifikasi pendidik
setelah dinyatakan lulus uji kompetensi. Kemampuan yang dimiliki oleh guru
dalam pelaksanaan kegiatan proses belajar mengajar yaitu kemampuan membuat
persiapan pembelajaran. Persiapan pembelajaran meliputi pengembangan silabus,
dan penyusunan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) yang telah dijabarkan
oleh guru. Guru yang telah sertifikasi, memiliki kompetensi profesional. Namun
kenyataan dilapangan guru sosiologi yang telah sertifikasi di SMAN Se-
Kabupaten Mandailing Natal, belum berkompetensi profesional. Tujuan dari
penelitian ini adalah untuk menggambarkan kemampuan guru sosiologi yang telah
sertifikasi yang memiliki persiapan pembelajaran di SMAN Se-Kabupaten
Mandailing Natal.
Penelitian ini menggunakan penelitian kualitatif dengan studi evaluatif.
Dengan langkah-langkah pengumpulan data dilakukan dengan observasi,
wawancara, dan dokumentasi. Informan penelitian adalah guru-guru sosiologi
yang telah lulus sertifikasi, kepala sekolah/wakil kepala sekolah bidang sarana
prasarana di SMAN Se-Kabupaten Mandailing Natal. Tindakan selanjutnya
adalah tehnik analisis data dilakukan dengan tehnik interaktif analisis yang
dikemukakan oleh Miles dan Huberman yang terdiri dari empat tahap yaitu
pengumpulan data, reduksi data, display data, dan penarikan kesimpulan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa kemampuan guru sosiologi yang
telah sertifikasi khususnya yang berkaitan dalam persiapan pembelajaran guru
antara lain pembuatan silabus dan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP), guru
masih mengalami kesulitan untuk mengembangkan komponen-komponen silabus
maupun rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP). Guru juga belum bisa
membuat silabus, dan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) sendiri-sendiri.
Pembuatan silabus dan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) yang telah
mereka miliki, masih dari contoh Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP),
copy paste dari silabus dan rencana pelaksanaan pembelajaran dari guru lain, dan
menyalin dari guru lain juga.