Pengaruh Workshop Pendidikan Matematika Realistik Indonesia (PMRI) terhadap Pengembangan Kompetensi Guru kelas II SD Pembangunan Laboratorium UNP

Kompetensi guru sangat berpengaruh terhadap proses pembelajaran di kelas. Kompetensi guru harus terus ditingkatkan dan dikembangkan melalui suatu kegiatan berkelanjutan. Kompetensi tersebut antara lain: bagaimana keterampilan guru dalam bertanya kepada siswa khususnya probing question, bagaimana guru menciptakan interaksi dalam pembelajaran, serta bagaimana guru menerapkan norma sosial di dalam kelas. Salah satu cara untuk meningkatkan kompetensi guru adalah melalui workshop PMRI. Melalui workshop PMRI guru dibantu memahami PMR dan mempersiapkan mereka secara efektif untuk mengimplementasikan PMR dalam praktik mengajar di kelas. Untuk itu, dilakukan penelitian untuk melihat bagaimana perkembangan kompetensi guru setelah mengikuti workshop PMRI. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui: (1) pengaruh workshop PMRI terhadap kompetensi guru dalam probing question, (2) pengaruh workshop PMRI terhadap kompetensi guru dalam menciptakan interaksi di dalam kelas, (3) pengaruh workshop PMRI terhadap kompetensi guru dalam menerapkan norma sosial di dalam kelas. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Subjek penelitian ini adalah seorang guru kelas II SD Pembangunan Laboratorium UNP. Data dikumpulkan dengan metode observasi, wawancara, dan video taping. Kemudian diuji teknik keabsahan data dengan melakukan pengecekkan terhadap berbagai sumber. Analisis data dilakukan melalui reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan atau verifikasi. Hasil analisis data menunjukkan bahwa: (1) kompetensi guru dalam probing question meningkat setelah workshop PMRI, hal ini dapat dilihat dari usaha guru untuk meminta siswa menjelaskan atau menguraikan pemikiran mereka, meminta siswa untuk menggunakan pengetahuan sebelumnya dan menerapkan pada masalah baru, serta meminta siswa untuk membenarkan atau membuktikan ide mereka, (2) kompetensi guru dalam menciptakan interaksi di dalam kelas meningkat setelah workshop PMRI, hal ini terlihat dari usaha guru menciptakan interaksi antara guru dan siswa, interaksi antara guru-siswa-siswa, dan interaksi antara siswa dengan siswa, (3) kompetensi guru dalam menerapkan norma sosial meningkat setelah workshop PMRI, hal ini dapat dilihat dari usaha guru untuk menerapkan aturan kelas, meningkatkan hubungan yang positif di antara siswa, serta usaha guru untuk meningkatkan keberanian dan rasa percaya diri siswa.