Pengaruh Variasi Urutan Perlakuan Induktif Deduktif terhadap Hasil Belajar Mahasiswa pada Mata Kuliah Teknik Pemisahan D-III ANAFARMA Universitas Abdurrab Pekanbaru.

Teknik Pemisahan merupakan mata kuliah wajib pada kurikulum Program Studi D-III Analis Farmasi dan Makanan (ANAFARMA) Universitas Abdurrab Pekanbaru. Selama ini implementasi dari Mata Kuliah Teknik Pemisahan dilaksanakan dengan pendekatan Deduktif-Induktif, di mana Mata Kuliah diawali dengan penyajian teori di kelas, setelah itu dilakukan praktikum yang terkait di laboratorium. Dengan metode ini dijumpai beberapa kelemahan, di antaranya penguasaan konsep yang belum optimal dan rendahnya hasil belajar mahasiswa. Alternatif yang dapat dilakukan dalam meningkatkan penguasaan konsep yang pada akhirnya akan dapat meningkatkan hasil belajar mahasiswa adalah dengan mencoba menggunakan pendekatan Induktif-Deduktif dalam proses pembelajaran. Pada pendekatan Induktif-Deduktif, Mata Kuliah diawali dengan pelaksanaan praktikum di laboratorium, yang dilanjutkan dengan pemantapan konsep di kelas. Penelitian ini bertujuan untuk mengungkap pengaruh pendekatan pembelajaran Induktif-Deduktif terhadap hasil belajar mahasiswa, baik hasil belajar kognitif maupun psikomotor pada Mata Kuliah Teknik Pemisahan. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen di D-III ANAFARMA Universitas Abdurrab Pekanbaru dengan desain penelitian faktorial 2x2. Kelompok eksperimen belajar melalui pendekatan pembelajaran Induktif Deduktif, dan kelompok kontrol belajar melalui pendekatan pembelajaran Deduktif-Induktif. Populasi penelitian adalah mahasiswa Semester II Tahun Ajaran 2009/2010. Sampel penelitian dipilih dengan melalui undian, diperoleh kelompok III sebagai kelompok eksperimen dan kelompok I sebagai kelompok kontrol. Data dikumpulkan melalui tes hasil belajar kognitif (pretes dan postes) dan tes hasil belajar psikomotor (ujian praktikum). Data dianalisis dengan menggunakan Anova 2 faktor. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) Terdapat perbedaan antara hasil belajar kognitif mahasiswa yang mengikuti pembelajaran melalui pendekatan Induktif-Deduktif dengan kelompok mahasiswa yang diajar melalui pembelajaran Deduktif-Induktif, (2) Terdapat perbedaan antara hasil belajar kognitif mahasiswa yang berkemampuan awal tinggi dengan mahasiswa yang berkemampuan awal rendah, (3) Tidak terdapat interaksi antara pendekatan Induktif-Deduktif dengan kemampuan awal mahasiswa terhadap hasil belajar kognitif, (4) Terdapat perbedaan antara hasil belajar psikomotor mahasiswa yang mengikuti pembelajaran melalui pendekatan Induktif-Deduktif dengan kelompok mahasiswa yang diajar melalui pembelajaran Deduktif-Induktif, (5) Terdapat perbedaan antara hasil belajar psikomotor mahasiswa yang berkemampuan awal tinggi dengan mahasiswa yang berkemampuan awal rendah, (6) Tidak terdapat interaksi antara pendekatan Induktif-Deduktif dengan kemampuan awal mahasiswa terhadap hasil belajar psikomotor. Artinya pendekatan pembelajaran Induktif-Deduktif dapat diterima untuk semua kalangan mahasiswa baik mahasiswa berkemampuan awal tinggi maupun rendah.