Ungkapan Makian dalam Bahasa Minangkabau di Kenagarian Padang Gantiang Kabupaten Tanah Datar

Penelitian ini dilakukan untuk mendapatkan gambaran mengenai bentuk dan konteks pemakaian ungkapan makian yang digunakan masyarakat diKenagarian Padang Gantiang Kabupaten Tanah Datar. Jenis penelitian ini penelitian kualitatif dengan menggunakan metode deskriptif. Data dikumpulkan
melalui lembar pengamatan dan panduan wawancara. Data penelitian ini adalah tuturan yang berisi ungkapan makian dan alasan penutur menggunakan ungkapan makian tersebut dalam situasi tertentu. Data penelitian dianalisis dengan cara mengikuti langkah-langkah sebagai berikut: (1) menginventarisasi bentuk makian, (2) mengklasifikasikan ungkapan makian berdasarkan tempat dan pelaku tutur, (3)
mengidentifikasi konteks pemakaian ungkapan makian, (4) merumuskan hasil temuan penelitian, (5) melakukan pembahasan hasil penelitian, dan (6) merumuskan simpulan dan saran.
Temuan penelitian ini disimpulkan sebagai berikut ini. Pertama, berdasarkan bentuknya ungkapan makian dalam bahasa Minangkabau yang digunakan masyarakat Kenagarian Padang Gantiang secara kategori dapat digolongkan menjadi beberapa jenis, yakni, 36 bentuk makian berkategori nomina, 2 bentuk makian berkategori verba, dan 23 bentuk makian berkategori
adjektiva. Kedua, berdasarkan konteks pemakaiannya ditemukan dua konteks pemakaian ungkapan makian, yaitu: (a) ungkapan makian dalam suasana kesal atau marah dari 70 konteks tuturan diperoleh 32 tuturan dalam situasi kesal atau
marah dengan persentase 45,71%, (b) ungkapan makian dalam suasana bercanda dari 70 konteks tuturan diperoleh 38 tuturan dalam situasi bercanda dengan persentase 54,71%. Laki-laki lebih banyak melakukan makian daripada
perempuan. Hal ini terbukti bahwa dari 70 konteks tuturan yang ada, 52 penuturnya adalah laki-laki dengan persentase 74,29% dan 18 penutur perempuan dengan persentase 25,71.