Peningkatan Keterampilan Menulis Naskah Drama Melalui Pendekatan Pembelajaran Kontekstual Siswa Kelas VIII RSBI-1 SMP Negeri 12 Padang

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh kemampuan siswa menulis naskah drama masih rendah, belum mencapai KKM 75 yang ditetapkan sekolah. Tujuan penelitian ini adalah untuk: (1) menjelaskan peningkatan proses pembelajaran keterampilan menulis naskah drama melalui pendekatan pembelajaran kontekstual siswa kelas VIII RSBI-1 SMP Negeri 12 Padang TP 2011/1012, (2) menjelaskan peningkatan hasil keterampilan menulis naskah drama melalui pendekatan pembelajaran kontekstual siswa kelas VIII RSBI-1 SMP Negeri 12 Padang TP 2011/1012, (3) menjelaskan faktor pendukung pembelajaran keterampilan menulis naskah drama melalui pendekatan pembelajaran kontekstual siswa kelas VIII RSBI-1 SMP Negeri 12 Padang TP 2011/1012. Jenis penelitian adalah penelitian tindakan kelas (PTK). Penelitian dilaksanakan dua siklus,yakni siklus I dan II, masing-masing dua kali pertemuan. Pelaksanaannya terdiri atas perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi. Tindakan pembelajaran menulis naskah drama dilaksanakan melalui pendekatan pembelajaran kontekstual (CTL). Pendekatan CTL terdiri atas tujuh komponen, yaitu konstruktivisme, bertanya, menemukan, masyarakat belajar, pemodelan, refleksi, dan penilaian otentik. Tindakan dilaksanakan dengan mengintegrasikan beberapa komponen CTL, dan dibantu oleh seorang observer. Alur penelitian terdiri atas; perencanaan, pelaksanaan, obsevasi, dan refleksi. Data yang dikumpulkan adalah data kualitatif dari hasil pengamatan menggunakan lembar observasi, catatan lapangan, angket, dan data kuantitatif diperoleh dari hasil tes unjuk kerja. Simpulan penelitian ini adalah: (1) terdapat peningkatan aktivitas siswa selama proses pembelajaran berlangsung pada tindakan siklus I, dan II, melalui pendekatan CTL, hal itu terlihat dari hasil pengamatan observer, (2) terdapat peningkatan hasil belajar siswa menulis naskah drama, dari prasiklus nilai rata-rata hanya 68,38 dengan persentase ketuntasan 40%, siklus I meningkat menjadi 73,75 dengan persentase ketuntasan (64%), tapi masih di bawah KKM 75, dan siklus II nilai rata-rata menjadi 88,25 dengan persentase ketuntasan 100%, (3) faktor pendukung dalam penelitian ini adalah peneliti sebagai guru. Menurut kolaborator, guru menciptakan suasana belajar kondusif, nyaman, rileks, dan menyenangkan. Selama pembelajaran guru memotivasi siswa dalam bentuk verbal dan nonverbal. Dukungan yang diberikan guru selama proses pembelajaran sangat penting.