Kajian Teknik Geometri Peledakan Untuk Mengontrol Fragmentasi Hasil Peledakan pada Pembuatan Disposal Area di Pit Metalindo Bumi Raya Pada Area Penambangan PT. Pamapersada Nusantara Distrik PT. Bahari Cakrawala Sebuku, Kalimantan Selatan

Pada kegiatan penambangan, peledakan merupakan salah satu metode yang dapat digunakan untuk pembongkaran material. Ukuran keberhasilan peledakan dapat dilihat dari effisiensi bahan peledak, fragmentasi yang dihasilkan dan pengaruhnya terhadap lingkungan. Tambang terbuka batubara PT. Pamapersada Nusantara melakukan kegiatan peledakan pada pembuatan disposal area lumpur di pit Metalindo Bumi Raya. Berdasarkan hasil pengamatan kegiatan peledakan di lapangandari aspek produksi ditemukan batuan berukuran besar (boulder) dengan jenis material Basalt dalam jumlah bongkah yang dihasilkan dari penerapan geometri peledakan pada saat ini dengan persentase fragmentasi dengan besar ukuran ayakan ≥100 cm ialah ± 44,62%, sehingga menyebabkan produktivitas alat muat dan alat angkut menjadi berkurang. Hasil pengamatan dan pengukuran dilapangan pada kegiatan peledakan didapatkan nilai rata - rata parameter geometri peledakan aktual yaitu Burden 6 m, Spacing 6 m, kedalaman lubang 7,767 m, stemming 5 m, panjang isian bahan peledak 2,767 m. Berdasarkan atas kajian teknis secara teoritis dengan menggunakan teori Richard L. Ash maka dilakukan evaluasi geometri dan didapatkan geometri yang baru yang menjadi usulan untuk perusahaan yaitu Burden 5 m, Spacing 6,25 m, kedalaman lubang 8 m, tinggi stemming 5 m, tinggi isian bahan peledak 3 m, subdrilling 1 m. Dengan geometri usulan tersebut akan didapatkan persentase fragmentasi dengan besar ukuran ayakan ≥100 ialah ± 32,53%.