Kesiapan Siswa SMA Mengikuti ujian Masuk Perguruan Tinggi dan Peran Guru BK/Konselor Sekolah: Studi pada SMA Muhammadiyah 1 Kota Metro, Lampung

Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) jalur tertulis merupakan ajang paling kompetitif bagi para siswa lulusan SMA sederajad di seluruh Indonesia. Banyaknya peserta, tingginya kesulitan soal dan jumlah yang akan diterima sangat terbatas, menyebabkan persaingan semakin ketat. Kesiapan merupakan salah satu faktor yang sangat menentukan untuk mengikuti ujian masuk dan bisa diterima di perguruan tinggi negeri. Kesiapan tidak bisa terjadi dengan sendirinya, melainkan perlu diupayakan. Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi kesiapan seseorang mengikuti ujian masuk perguruan tinggi antara lain, dari segi kesehatan, psikologis, dalam pembelajaran dan kelengkapan informasi tentang perguruan tinggi itu sendiri. Dalam pencapaiannya sering kali siswa mengalami kendala. Oleh karena itu diperlukan bantuan dari berbagai pihak, baik orangtua, guru mata pelajaran maupun guru BK/Konselor sekolah. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan; 1) Kesiapan siswa ditinjau dari segi (diri pribadi, dalam belajar dan informasi PT) untuk mengikuti ujian SNMPTN tertulis, 2) Kesiapan diri pribadi siswa (fisik dan psikologis), 3) Kesiapan siswa dalam belajar, 4) Kesiapan siswa tentang informasi perguruan tinggi, dan 5) Peran guru BK/Konselor sekolah dalam membantu siswa mempersiapkan diri mengikuti ujian SNMPTN tertulis. Penelitian ini termasuk penelitian deskriptif, dengan pendekatan kuantitatif. Subyek penelitian adalah seluruh siswa kelas XII SMA Muhammadiyah 1 Kota Metro Lampung, Tahun Pelajaran 2011/2012, berjumlah 212 orang, dengan teknik purposive sampling, berdasarkan pertimbangan dan tujuan tertentu. Instrumen yang digunakan adalah angket tertutup dengan menggunakan model skala Likert. Penelitian dianalisis dengan teknik persentase. Temuan penelitian ini: 1) Capaian tingkat kesiapan siswa dari segi (diri pribadi, dalam belajar dan informasi) untuk mengikuti ujian masuk perguruan tinggi berada pada kategori tidak siap, 2) Capaian tingkat kesiapan siswa dari segi fisik dan psikologis, berada pada kategori tidak siap. 3) Capaian tingkat kesiapan siswa dalam belajar, berada pada kategori tidak siap. 4) Capaian kesiapansiswa tentang informasi PT, berada pada kategori sangat siap, dan 5) peran guru BK/Konselor sekolah dalam membantu siswa untuk mengikuti ujian masuk perguruan tinggi melalui jalur SNMPTN tertulis, belum optimal.