Kontribusi Kompetensi Semantik dan Wacana terhadap Kemampuan Membaca Pemahaman Siswa SMA Swasta di Kota Bukittinggi

Kemampuan membaca pemahaman sangat dibutuhkan oleh siswa agar dapat memahami isi dan ide dari bacaan dengan baik, namun siswa-siswa SMA Swasta di Kota Bukittingi rata-rata masih mempunyai kemampuan membaca pemahaman yang kurang baik. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan kontribusi kemampuan semantik dan wacana baik secara sendiri-sendiri, maupun secara bersama-sama terhadap kemampuan membaca pemahaman SMA Swasta di Kota Bukittinggi. Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan metode korelasional. Populasi penelitian ini adalah siswa SMA Swasta di Kota Bukittinggi yang berjumlah 121 orang. Pengambilan sampel menggunakan teknik stratified proportional random sampling dan besarnya sampel ditentukan dengan 38 % populasi atau 46 orang. Teknik pengumpulan data menggunakan bantuan tes. Analisis data untuk menguji hipotesis, didahului dengan uji persyaratan statistik yaitu uji homogenitas, linieritas, dan normalitas. Ketiga persyaratan tersebut telah terpenuhi sehingga dilanjutkan uji hipotesis. Teknik analisis data menggunakan statistik deskriptif dan uji inferensial yang menguji hipotesis dengan menggunakan uji korelasi dan regresi, baik regresi sederhana maupun regresi ganda. Dari hasil analisis data diperoleh kontribusi variabel kompetensi semantik terhadap kemampuan membaca pemahaman sebesar 25,2%, dan kontribusi variabel kompetensi wacana terhadap kemampuan membaca pemahaman sebesar 16,1%, serta kontribusi variabel kompetensi semantik dan wacana secara bersama-sama terhadap kemampuan wacana sebesar 33,3%. Berdasarkan hasil analisis di atas dapat disimpulkan terdapat kontribusi variabel kompetensi semantik dan wacana secara bersama-sama maupun secara sendiri-sendiri terhadap kemampuan membaca pemahaman. Dapat disimpulkan, semakin tinggi kompetensi semantik dan wacana akan semakin tinggi pula kemampuan membaca pemahaman. Berdasarkan kesimpulan di atas disarankan agar Dinas Pendidikan Kota Bukittinggi memberikan instruksi kepada sekolah swasta melakukan pembinaan kemampuan bahasa Indonesia terutama kompetensi semantik dan wacana, dan guru-guru bahasa Indonesia agar lebih meningkatkan pembelajaran bahasa Indonesia dengan menekankan kepada sifat dasar makna kata, makna kalimat dan makna antarkalimat, serta Peneliti lain agar meneliti faktor lain seperti intelegensi (IQ), tujuan membaca, minat, motivasi, sikap, bakat tradisi membaca, latar belakang sosial ekonomi, dan kebiasaan membaca.