Peningkatan Aktivitas dan Hasil Belajar Tematik Tterpadu dengan Model Guided Discovery Learning Pada Siswa Kelas IVB Sekolah Dasar Negeri 06 Kampung Lapai Padang.

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh siswa belum terbiasa belajar menemukan sendiri suatu informasi. Dalam kegitan pembelajaran terlihat aktivitas siswa terbatas pada kegiatan mendengarkan penjelasan guru, mencatat materi pembelajaran, menjawab pertanyaan dari guru dan diakhiri dengan mengerjakan latihan. Beberapa orang siswa bahkan menunjukkan sikap enggan terlibat dalam pembelajaran karena guru belum menerapkan pembelajaran yang variatif di kelas sehingga pembelajaran terkesan monoton. Permasalahan tersebut berdampak pada hasil belajar yang diperoleh oleh siswa. Tujuan penelitian yaitu untuk mendeskripsiskan peningkatan aktivitas dan hasil belajar siswa. Salah satu cara dengan menerapkan model Guided discovery learning. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian tindakan kelas (class
action research). Data dalam penelitian ini berupa data kualitatif dan kuantitatif. Subjek dalam penelitian ini adalah penulis sebagai praktisi (guru), guru kelas IVB
sebagai observer, dan siswa kelas IVB SDN 06 Kampung Lapai dengan jumlah siswa 26 siswa. Teknik pengumpulan data menggunakan observasi dan tes. Model analisis data kualitatif adalah data yang didapat di lapangan disesuaikan dengan observer/guru kelas kemudian ditulis dengan rapi, terrinci, serta sistematis setiap selesai mengumpulkan data. Model analisis data kuantitatif, yaitu data yang diperoleh hasil pengamatan aktivitas pembelajaran, sesuai dengan rumus yang digunakan untuk menghitung aktivitas guru dalam mengelola pembelajaran. Penelitian menghasilkan peningkatan aktivitas belajar bahasa Indonesia dengan menggunakan model Guided discovery learning di kelas IVB SDN 06 Kampung Lapai Padang terjadi peningkatan sebesar 12% dari siklus I ke II, yaitu dari siklus I pertemuan 1 dengan persentase 69% menjadi 81% pada pertemuan 2 dan meningkat 6% pada siklus II menjadi 87%. Peningkatan hasil belajar aspek kognitif meningkat 12% dari nilai rata-rata 75% pada siklus I menjadi 87% pada siklus II. Pada Aspek sikap siswa mengalami peningkatan sebesar 16% dari nilai rata-rata 71% pada siklus I menjadi 87% pada siklus II. Aspek keterampilan siswa
mengalami peningkatan sebesar 15% dari nilai rata-rata 71% pada siklus I menjadi 86% pada siklus II.