Perbandingan Produktivitas Excavator Merk Komatsu PC-200 dan Hitachi EX-200 Serta Perbandingan Produktivitas pada Kenyataan di Lapangan Ditinjau dari Besarnya Volume Galian Per Bulan pada Lokasi BNS 1e-1f

Pembangunan Rehabilitasi dan Pekerjaan Jaringan Induk Irigasi Batang Anai
yang berlokasi di Kabupaten Padang Pariaman ini, dimaksudkan untuk
meningkatkan kebutuhan pangan masyarakat. Karena irigasi merupakan salah satu
faktor penting dalam produksi bahan pangan. Sistem irigasi dapat diartikan
sebagai salah satu kesatuan yang tersusun dari berbagai komponen, menyangkut
upaya penyediaan, pembagian, pengelolaan, dan pengaturan air dalam rangka
meningkatkan produksi pangan.
Adapun ruang lingkup pekerjaan yang dilakukan pada proyek ini antara
lain,yaitu:
• Pekerjaan Abutmen (ABT)
• Pekerjaan Irrigation Culvert (Gorong-gorong Jalan Raya)
• Pekerjaan Cross Drainage (Gorong-gorong Pembuang)
• Pekerjaan Canal Lining (Saluran Air Terbuka)
Dalam pekerjaan tersebut umumnya menggunakan sumber daya alat berat,
yang paling dominan digunakan adalah alat berat Excavator. Adapun Excavator
yang dipakai pada proyek ini ada dua Excavator dengan merk yang berlainan
yaitu: Excavator merk Komatsu PC-200 dan Hitachi EX-200.
Dari kedua Excavator tersebut, setelah dilakukan pengukuran dan pengamatan
di lapangan ternyata mempunyai waktu siklus dan efisiensi kerja yang berbeda.
Oleh karena itu perlu dilakukan perhitungan produktivitas dari kedua Excavator
tersebut,untuk mengetahui Excavator mana yang lebih produktif.
iv
Dari perhitungan produktivitas Excavator yang ditinjau dari besarnya volume
galian tanah per bulan, didapat bahwa produktivitas Excavator merk Hitachi EX-
200 lebih besar bila dibandingkan dengan produktivitas Excavator Komatsu PC-
200.
Hasil produksi yang telah dilakukan dari kedua excavator per bulan adalah
24.669,36 m3
lebih kecil dari data proyek yang menghasilkan produksi dari
kedua excavator per bulan sebanyak 25329 m3
ini disebabkan karena pada nilai
efisiensi kerja yang penulis buat antara kedua excavator tersebut memiliki
perbedaan pada faktor operator (E2) sedangkan factor yang lain sama sehingga
mempengaruhi nilai produktivitas alat berat.
(Catatan: Ada beberapa hal yang diperhitungkan tetapi ada juga beberapa hal yang
tidak diperhitungkan karena adanya keterbatasan analisis)