Pengaruh Model Penemuan Terbimbing dan Kecerdasan Emosional terhadap Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas IX SMP Negeri 2 Reteh Indragiri Hilir

Penguasaan matematika memberikan andil yang besar bagi siswa dalam kehidupannya sesuai tujuan pendidikan. Secara umum matematika bertujuan membentuk siswa yang mampu berpikir logis, sistematis, cermat, terbuka dan berfikir objektif dalam menghadapi berbagai permasalahan. Namun kenyataan di lapangan, siswa SMP Negeri 2 Reteh Inhil masih mengalami kesulitan dalam memahami dan memecahkan persoalan matematika. Hal tersebut ditandai dengan rendahnya hasil belajar matematika di kelas IX. Penelitian ini bertujuan untuk mengungkapkan pengaruh Model Penemuan Terbimbing dan Kecerdasan Emosional siswa terhadap hasil belajar Matematika siswa melalui empat rumusan masalah: (1) Apakah hasil belajar matematika kelompok siswa belajar dengan model penemuan terbimbing, lebih tinggi daripada hasil belajar kelompok siswa belajar dengan model ekspositori, (2) Apakah hasil belajar matematika siswa yang memiliki kecerdasan emosional tinggi belajar melalui model penemuan terbimbing, lebih tinggi daripada hasil belajar kelompok siswa yang belajar dengan model ekspositori, (3) Apakah hasil belajar matematika kelompok siswa yang memiliki kecerdasan emosional rendah yang belajar melalui model penemuan terbimbing, lebih tinggi daripada hasil belajar kelompok siswa yang memiliki kecerdasan emosional rendah yang belajar dengan model ekspositori, (4) Apakah terdapat interaksi antara model pembelajaran dan kecerdasan emosional dengan hasil belajar matematika siswa. Penelitian ini adalah penelitian quasi eksperimen dengan rendomized block design. Penelitan dilakukan pada siswa kelas IX SMP Negeri 2 Reteh semester genap tahun pelajaran 2012/2013. Sampel diambil dengan teknik purposive random sampling dan data penelitian ini dikumpulkan melalui tes akhir. Data dianalisis dengan uji t dan analisis varian. Hasil analisis data menunjukkan bahwa: (1) siswa yang belajar melalui model penemuan terbimbing memperoleh hasil belajar yang lebih tinggi daripada siswa yang belajar dengan model ekspositori; (2) Siswa yang memiliki kecerdasan emosional tinggi yang belajar dengan model penemuan terbimbing memperoleh hasil belajar yang lebih tinggi daripada siswa yang memiliki kecerdasan emosional tinggi yang belajar melalui model ekspositori; (3) Siswa yang memiliki kecerdasan emosional rendah yang belajar melalui model penemuan terbimbing lebih tinggi daripada siswa yang memiliki kecerdasan emosional rendah yang belajar melalui model ekspositori; dan (4) Tidak terdapat interaksi antara model pembelajaran dan kecerdasan emosional dengan hasil belajar siswa. Dapat diimplikasikan bahwa model penemuan terbimbing efektif untuk meningkatkan hasil belajar matematika siswa.