Pendayagunaan Posisi Subjek-Objek dalam Novel pada Sebuah Kapal Karya Nh. Dini

Novel Pada Sebuah Kapal karya Nh.Dini merupakan salah satu wacana yang menggambarkan perjuangan seorang perempuan untuk hak kesamaan gender. Novel ini merupakan gambaran masyarakat pada masa itu atau mungkin masih bisa dijadikan gambaran masyarakat sekarang. Wacana inilah yang akan dianalisis secara kritis untuk mengetahui siapakah yang diunggulkan atau siapa yang dimarjinalkan. Untuk melihat pengunggulan dan pemarjinalan dalam sebuah wacana lebih tepat menggunakan analisis wacana kritis yang dikemukakan Sara Mills. Analisis wacana yang dikemukakan Sara Mills bertujuan untuk melihat posisi subjek ataupun posisi objek, maka dapat diketahui posisi mana yang diunggulkan dan posisi mana yang dimarjinalkan. Tujuan penelitian ini menjelaskan ideologi feminis bias terhadap perempuan, pendayagunaaan posisi subjek, pendayagunaan posisi objek dalam novel Pada Sebuah Kapal karya Nh.Dini. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif. Objek penelitian ini adalah ideologi feminis yang terdapat dalam novel Pada Sebuah Kapal karya Nh. Dini. Pengumpulan data dilakukan dengan cara pengklasifikasian ideologi feminis dalam novel tersebut. Selain itu juga mengkalisifikasikan pendayagunaan posisi subjek-objek dalam ideologi feminis yang telah dikumpulkan. Kemudian dilanjutkan dengan mendeskripsikan dan memaknai hasil penelitian tentang pendayagunaan posisi subjek-objek dalam ideologi feminis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ideologi feminis yang ditonjolkan dalam penelitian ini ialah yang berhubungan dengan perlakuan tidak adil dan penggambaran buruk terhadap perempuan. Perempuan diperlakukan tidak adil dengan cara memarjinalkan dan menempatkannya pada posisi yang salah. Perempuan juga digambarkan dengan penggambaran yang buruk dengan cara menempatkan pada posisi yang salah dan dimarjinalkan. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa subjek didayagunakan menempati posisi sebagai korban dan objek didayagunakan menempati posisi sebagai pelaku. Hal ini berbeda dengan teori Sara Mill menyatakan subjek adalah pelaku sedangkan objek adalah korban. Hal tersebut dilandasi karena penelitian ini menganalisis novel yang dikarang oleh perempuan. Oleh sebab itu, disarankan peneliti selanjutnya memilih novel terbaru dan memaparkan tentang ideologi yang memperjuangkan kaum perempuan.