Penerapan Model Pembelajaran Problem Based Learning untuk Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar Basis Data Siswa Kelas XI RPL SMK N 1 Ranah Ampek Hulu Kabupaten Pesisir Selatan

Masalah penelitian ini adalah rendahnya pemahaman siswa terhadap materi pembelajaran sehingga berujung pada rendahnya hasil belajar siswa pada pelajaran Basis Data dibuktikan dengan nilai semester yang diperoleh siswa yang masih di bawah Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM). Pembelajaran juga belum berjalan sebagaimana yang diharapkan yaitu belum mampu merangsang siswa untuk meningkatkan pemahaman dan berpikir kritis terhadap materi pembelajaran. Tujuan penelitian untuk meningkatkan Aktivitas dan hasil belajar siswa melalui penerapan model pembelajaran problem based learning pada pelajaran Basis Data di SMK N 1 Ranah Ampek Hulu. Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas dengan model pembelajaran berbasis masalah. Diselenggarakan pada semester 2 bulan AprilJuni 2015. Subjek dari penelitian siswa kelas XI Rekayasa Perangkat Lunak (RPL) berjumlah 30 siswa. Instrumen penelitian adalah, lembaran observasi untuk Aktivitas belajar dan soal tes objektif untuk hasil belajar. Data dikumpulkan melalui tes hasil belajar dan penilaian yang dilakukan oleh observer untuk lembaran observasi Aktivitas belajar. Data dianalisis dengan ketuntasan individu dan klasikal serta uji t. Hasil Penelitian menunjukkan bahwa Aktivitas dan hasil belajar siswa dengan penerapan model pembelajaran problem based learning mengalami peningkatan. Aktivitas belajar siswa mengalami peningkatan dari kategori baik pada siklus 1 menjadi baik sekali pada siklus 2. Hasil belajar mengalami peningkatan dengan persentase ketuntasan secara klasikal pada siklus 1 sebanyak 16 siswa sebesar 53,3% menjadi 28 siswa yang tuntas dengan persentase sebesar 93,3% pada siklus 2. Implikasi dari penelitian ini adalah guru lebih mudah memahami permasalahan yang terjadi dalam kelas. Posisi guru di dalam kelas pada model pembelajaran problem based learning dominan sebagai fasilitator untuk memandu siswa dalam memecahkan masalah yang dibahas siswa. Siswa lebih mandiri dan kreatif dalam belajar. Proses berfikir siswa dalam menyelesaikan masalah yang diberikan oleh guru menjadi lebih baik. Adanya daya fikir dan nalar memecahkan masalah yang dimiliki siswa membuat siswa kritis dalam belajar