Pemanfaatan Hasil AUM PTSDL untuk Pelayanan Bimbingan dan Konseling : Studi pada SMA di Kota Padang.

Masalah belajar siswa dapat diungkapkan melalui instrumen yang disebut alat ungkap masalah (AUM) tentang prasyarat penguasaan materi pelajaran (P), keterampilan belajar (T), sarana belajar (S), kondisi diri pribadi (D), dan kondisi
lingkungan dan sosio-emosional (L), yang secara keseluruhan disingkat AUM PTSDL. Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan hasil AUM PTSDL dan penggunaannya oleh Guru BK atau Konselor untuk penyelenggaraan pelayanan BK bagi siswa. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif melalui pendekatan yang bersifat kuantitatif dan kualitatif.
Populasi penelitian adalah seluruh siswa SMA di Kota Padang. Sampel merupakan siswa kelas X dan XI pada SMA Negeri dan Swasta di Kota Padang, yang didapat secara random berdasarkan perolehan akreditasi A dan B. Guru BK atau Konselor dan personil Pimpinan di sekolah (empat SMA) juga menjadi sampel penelitian. Instrumen penelitian yang dipakai yaitu AUM PTSDL Format 2, format berpikir, merasa, bersikap, bertindak, dan bertanggungjawab (BMB3) serta pedoman wawancara. Hasil penelitian dianalisis secara statistik dan naratif. Penelitian ini memperlihatkan bahwa hasil AUM PTSDL siswa SMA di Kota Padang yang menjadi sampel dalam bentuk skor mutu kegiatan belajar yang masih rendah atau kurang sekali yaitu rata-rata 36,30% dari skor ideal, demikian
juga masalah belajar mereka cukup banyak yaitu rata-rata 28,14% dari jumlah masalah yang mungkin ada. Respon dinamika BMB3 siswa terhadap data hasil AUM PTSDL cukup positif, yang berarti siswa menyadari kekurangan mereka dan bersemangat untuk memperbaikinya. Guru BK atau Konselor menyambut
positif tentang kesadaran dan semangat siswa serta bersedia menyiapkan diri dalam penggunaan AUM PTSDL dan pemanfaatan hasilnya untuk meningkatkan mutu kegiatan belajar mereka melalui pelayanan BK yang diselenggarakan melalui berbagai jenis layanan dan kegiatan pendukungnya serta dalam format
tertentu. Pimpinan Sekolah berperan dalam memfasilitasi penyelenggaraan pelayanan BK dan mendukung kinerja Guru BK atau Konselor di sekolah.