Optimalisasi Penambangan Bijih Timah pada Proses Pengerukan Tanah Lapisan Atas , Kaksa, Sampai Kong di Kapal Keruk 07 Meranteh Unit Laut Bangka Untuk Meningkatkan Produksi Timah

t Kecamatan Belinyu dengan menggunakan Kapal Keruk 07 Meranteh yang
mempunyai kapasitas mangkok 14 Cuft. Metode yang digunakan kapal keruk 07
Meranteh adalah metode short face mining, dimana penggalian dilakukan dengan
membagi kolong kerja menjadi irisan-irisan dengan panjang 30 meter, yang
bertujuan untuk penggalian yang efektif.
Optimalisasi pengerukan adalah salah satu upaya peningkatan volume
pengisian mangkok, sehingga nilai laju pemindahan tanah (Lpt) semakin besar.
Optimalisasi pengerukan berdampak besar terhadap Laju pemindahan tanah, laju
penggalian ideal pada kapal keruk ini mencapai 519,16 m³/jam. Berdasarkan
prosedur pengerukan yang ada, kapal keruk ini dapat melakukan penggalian dengan
target persentase pengisian mangkok tanah atas sebesar 140 % dan untuk lapisan
pasir bertimah (kaksa) sebesar 80 %.
Berdasarkan pengamatan dilapangan dan perhitungan yang dilakukan dari data�data yang telah dikumpulkan, persentase pengisian mangkok saat ini hanya sebesar
130,41 % untuk lapisan tanah atas dan 68,64 % untuk lapisan pasir bertimah. Hal ini
menunjukkan persentase pengisian mangkok belum optimal.
Penulis disini juga mengamati faktor-faktor yang mempengaruhi optimalisasi
pengerukan terhadap laju pemindahan tanah yakni faktor teknis dan faktor non
teknisnya. Dimana faktor teknisnya berhubungan dengan peralatan kapal keruk
tersebut terhadap kecepatan geser kawat samping dan kedalaman penekanan ladder
yang berdampak terhadap persentase pengisian mangkok. Aspek non teknisnya
berhubungan dengan kekerasan tanah, faktor cuaca dan faktir pasang surut air laut
serta faktor manusia itu sendiri.