Meningkatkan Keterampilan Memasang Baju Berkancing Melalui Media Boneka

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh permasalahan yang ditemukan di Yayasan Karya Inspirasi Mandiri kelas III C1. Terdapat satu orang siswa mengalami masalah dalam kemampuan memasang baju berkancing. Selama ini guru menggunakan metode demonstrasi, ceramah dan tanya jawab dalam pembelajaran memasang baju berkancing dengan penugasan secara individual. Untuk mengatasi hal tersebut, peneliti bertujuan untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam memasang baju berkancing melalui media boneka. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian tindakan kelas yang terdiri dari II siklus. Setiap siklus terdiri dari empat kali pertemuan tatap muka dan setiap pembelajaran dilakukan evaluasi. Siklus yang dilaksanakan dalam beberapa tahap yaitu perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi dan refleksi. Teknik pengumpulan data yang dilakukan yaitu observasi, dokumentasi dan tes. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1) proses pembelajaran memasang baju berkancing untuk anak downsyndrome dilakukan melalui media boneka. 2) kemampuan memasang baju berkancing untuk anak downsyndrome kelas III meningkat melalui media boneka. Hal ini dapat dilihat dari data sebelum tindakan kemampuan anak dalam 12 indikator memasang baju berkancing yakni AA adalah 37.5 %. Sedangkan pada akhir siklus I kemampuan AA meningkat (62.5%) dam Pada siklus II kemampuan AA meningkat menjadi (83.3%). Maka dapat disimpulkan bahwa pelaksanaan memasang baju berkana dapat meningkatkan melalui media boneka.