Penigkatan Hasil Belajar Luas Segi Tiga Banyak dengan Menggunakan Model Belajar Kooperatif Tipe STAD di Kelas VI 26 Payakumbuh Payolansek

Pembelajaran segi banyak merupakan salah satu meteri yang diajarkan di Sekolah Dasar. Materi luas segi banyak termasuk aspek pembelajaran bangun datar sederhana yang dipelajari di kelas IV dan kelas V, baik sifat-sifat bangun, maupun menghitung luasnya. Menghitung luas segi banyak yang terdiri dari gabungan dua bangun datar sederhana merupakan pelajaran baru yang dipelajari dikelas VI. Sebagian besar kelas VI kurang memahami konsep dasar segi banyak, sehingga pembelajaran segi banyak dianggap sulit dan tidak menarik perhatian siswa. Untuk mengatasi hal tersebut diusahakan dengan menggunakan model belajar kooperatif tipe STAD di kelas VI Sekolah Dasar. Penelitian ini bertujuan untuk mendiskripsikan hasil belajar luas segi banyak dengan menggunakan model belajar kooperatif tipe STAD di kelas VI SDN 26 Payakumbuh Payolansek. Pendekatan dalan penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif dan kuantitatif dengan penelitian jenis tindakan kelas. Subjek penelitian adalah siswa kelas VI SDN 26 Payakumbuh, Payolansek yang berjumlah 24 orang. Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan adalah teknik observasi dan teknik penilaian ( tes ) sedangkan alat pengumpulan data berupa lembaran observasi, lembaran tes. Analisa data pada penelitian ini menggunakan teknik persentase. Hasil penelitian ini menunjukkan hasil belajar siswa pada tes awal 59,2%, siklus I pertemuan I 69,6% dan siklus I pertemuan II 77,5%. Sedangakan siklus II pertemuan I 83,3% dan siklus II pertemuan II mencapai 86,9%. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa hasil belajar siswa pada tes awal baru mencapai nilai rata-rata 59,2 dan meningkat menjadi 77,5 pada akhir siklus I, sedangkan hasil belajar siswa pada siklus II mencapai nilai rata-rata 86,9%. Hasil observasi terhadap aktifitas guru pada siklus I mencapai taraf keberhasilan 83,3% dan pada siklus II mencapai 95,8%, sedangkan hasil observasi terhadap aktivitas siswa pada siklus I mencapai 79,6% dan pada siklus II mencapai 95,8%. Hasil dari penelitian ini mengungkapkan bahwa dengan menggunakan model balajar tipe kooperatif tipe STAD dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada metari luas segi banyak. Kinerja guru semakin baik dalam pengelolaan pembelajaran dan aktivitas siswa meningkat sehingga hasil belajar siswa melebihi batas ketuntasan yang diharapkan.