Pemanfaatan Batubara yang Sedang Mengalami Spontaneous Combustion pada ROM INT-1 Sebagai Bahan Pencampuran (Blending) Batubara Di PT.Mandiri Intiperkasa (MIP) Pulau Nunukan Kalimantan Utara

Batubara yang ditumpuk di ROM Intermediate-1 (INT-1) berasal dari front atau lokasi penambangan block B seam A2 PT. Riung Mintra Lestari (RML) dengan batubara spek Low (L). Penyebab terjadinya spontaneous combustion pada area
timbunan ROM INT-1 antara lain ukuran butir yang relatif besar yang berupa bongkahan sebesar ±40 cm, tidak ada kontrol temperatur area timbunan, kurangnya pemadatan area timbunan dan posis area timbunan yang searah dengan
arah angin dominan yaitu utara ke selatan.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan melakukan pengukuran suhu batubara yang sedang mengalami spontaneous combustion (munculnya asap dengan suhu batubara yang panas) dan sampling batubara yang mengalami spontaneous combustion pada area timbunan ROM INT-1 dengan
membandingkan hasil sampling testpit, serta menganalisis faktor-faktor penyebab terjadinya spontaneous combustion pada timbuana ROM INT-1. Upaya perbaikan yang bisa dilakukan adalah minimal menempatan satu unit loader atau PC 400 yang harus selalu berada di area ROM INT-1, memasang penangkal angin disekitar area timbunan, adanya pemadatan timbunan secara rutin dan monitoring suhu timbunan secara berkala. Terdapat dua pengaruh spontaneous combustion terhadap parameter kualitas batubara yaitu pengaruh yang baik dan pengaruh yang tidak baik. Adapun
pengaruh yang baiknya seperti adanya penurunan nilai total moisture (kadar lengas) sebesar 2,05%, penurunan nilai volatile metter (zat terbang) sebesar 1,1%
dan penurunan nilai total sulfur sebesar 0,32% sedangkan pengaruh yang tidak baiknya seperti kenaikan nilai kadar abu (Ash) sebesar 5,46% dan penurunan nilai
kalori sebesar 457 kcal/kg.