Pengembangan Perangkat Pembelajaran Matematika Berbasis Discovery Learning untuk Peserta Didik Kelas XI SMA

Kelemahan yang dapat ditemukan dalam pembelajaran matematika salah satunya adalah proses pembelajaran yang belum memaksimalkan peserta didik untuk menemukan sendiri konsep dan prinsip dari topik yang dipelajari. Pelaksanaan pembelajaran masih belum optimal karena masih banyak peserta didik yang belum berpartisipasi aktif dalam belajar. Bahan ajar yang digunakan guru pun masih terbatas meliputi buku siswa. Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk mengatasi permasalahan tersebut adalah dengan mengembangkan perangkat pembelajaran berbasis discovery learning untuk peserta didik kelas XI SMA. Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan yang bertujuan untuk menjelaskan proses pengembangan perangkat pembelajaran matematika yang valid, praktis, dan efektif untuk peserta didik kelas XI SMA. Perangkat pembelajaran yang dikembangkan menggunakan prosedur pengembangan model Plomp yang terdiri dari tiga fase, yaitu fase investigasi awal, fase pengembangan prototipe dan fase penilaian. Pada fase investigasi awal dilakukan analisis kebutuhan, analisis kurikulum, analisis peserta didik, dan analisis konsep. Pada fase pengembangan prototipe dilakukan perancangan RPP dan LKPD berbasis model discovery learning. Selanjutnya, perangkat yang dikembangkan dievaluasi evaluasi sendiri dan kemudian divalidasi oleh ahli. Fase penilaian dilakukan uji praktikalitas dan uji efektivitas secara terbatas. Data praktikalitas diperoleh dari lembar observasi keterlaksanaan RPP, wawancara, dan angket respon guru dan peserta didik. Hasil uji validitas menunjukkan bahwa perangkat pembelajaran matematika berbasis discovery learning dinyatakan valid menurut para ahli. Hasil uji praktikalitas menunjukkan bahwa perangkat pembelajaran matematika berbasis discovery learning praktis berdasarkan guru dan peserta didik sebagai pengguna. Hasil uji efektifitas menunjukkan bahwa hasil belajar peserta didik yang tuntas setelah pembelajaran mencapai 78,125 %. Selain itu, perangkat pembelajaran dikatakan efektif terlihat dari aktivitas peserta didik selama proses pembelajaran mengalami peningkatan. Dari hasil tersebut mengidentifikasi bahwa perangkat pembelajaran yang dikembangkan valid, praktis, dan memiliki efek potensial pada pembelajaran matematika.