Safruddin, Safruddin (2012) Tindak Tutur Deklarasi Pedagang Kaki Lima dalam Bahasa Mandailing di Pusat Pasar Ujung Gading Kecamatan Lembah Melintang Kabupaten Pasaman Barat. Bachelor/Skripsi thesis, Universitas Negeri Padang.
final_B1_1_SAFRUDDIN_04580_5688_2012.pdf
Download (508kB)
Abstract
Peristiwa tutur pada dasarnya merupakan rangkaian dari sejumlah tindak tutur yang diorganisasikan untuk mencapai suatu tujuan yang digunakan oleh penutur dan petutur. Tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan bentuk, strategi, dan fungsi tindak tutur deklarasi pedagang Kaki Lima dalam bahasa Mandailing di Pusat Pasar Ujung Gading kecamatan Lembah Melintang Kabupaten Pasaman Barat. Penelitian ini membahas tentang tindak tutur deklarasi pedagang kaki lima dalam bahasa Mandailing ditinjau dari segi bentuk, strategi dan fungsinya. Teknik pengumpulan data ini dilakukan dengan teknik rekam. Instrumen dalam penelitian ini adalah peneliti itu sendiri dibantu dengan alat berupa tape recorder. Temuan penelitian adalah sebagai berikut. Pertama, ada empat bentuk tindak tutur deklarasi yang dingunakan pedagang kaki lima dalam melayani pembeli yaitu: (a) tindak tutur memutuskan; (b) tindak tutur membatalkan; (c) tindak tutur melarang; dan (d) tindak tutur mengizinkan. Bentuk tindak tutur deklarasi yang dominan adalah tindak tutur mengizinkan dan memutuskan, sedangkan yang paling sedikit digunakan adalah bentuk tindak tutur deklarasi membatalkan dan melarang. Kedua, terdapat empat fungsi tindak tutur deklarasi yang digunakan pedagang Kaki Lima dalam bahasa Mandailing dalam melayani pembeli yaitu: (a) kompetitif, tujuan ilokusi bersaing dengan tujuan sosial; (b) konvivial atau menyenangkan adalah tujuan ilokusi bersamaan atau sejalan dengan tujuan sosial; (c) kolaboratif atau bekerja sama, adalah tujuan ilokusinya tidak menghiraukan tujuan sosial; (d) konfliktif atau bertentangan, tujuan ilokusi bertentangan dengan tujuan sosial. Fungsi tindak tutur yang dominan adalah fungsi konvivial, yaitu menyenangkan hati calon pembeli sedangkan yang paling sedikit ditemukan adalah fungsi konfliktif atau bertentangan. Ketiga, ada empat strategi bertutur yang digunakan pedagang Kaki Lima dalam bahasa Mandailing dalam melayani pembelinya yaitu: (a) strategi bertutur terus terang tanpa basa-basi, (b) strategi bertutur kesantunan positif, (c) strategi bertutur kesantunan negatif, dan (d) strategi bertutur samar-samar. Strategi bertutur yang paling dominan digunakan pedagang Kaki Lima dalam bahasa Mandailing dalam melayani pembelinya adalah strategi bertutur terus terang tanpa basa-basi dan yang paling sedikit digunakan adalah strategi bertutur samar-samar.
| Item Type: | Thesis (Bachelor/Skripsi) |
|---|---|
| Subjects: | Z Bibliography. Library Science. Information Resources > Z004 Books. Writing. Paleography |
| Divisions: | Fakultas Bahasa dan Seni > Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia-S1 |
| Depositing User: | Dina Aulia Sari S.IP |
| Date Deposited: | 11 Dec 2025 02:59 |
| Last Modified: | 11 Dec 2025 02:59 |
| URI: | https://repository.unp.ac.id/id/eprint/32162 |
