Penggunaan Strategi Pembelajaran Inkuiri untuk Meningkatkan Motivasi dan Hasil Belajar IPA Siswa Kelas V SD Negeri 040 Duri Kabupaten Bengkalis Propinsi Riau

Motivasi dan hasil belajar siswa merupakan faktor-faktor yang erat hubungannya dengan kesuksesan siswa dalam belajar. Keaktifan siswa dalam proses pembelajaran dan hasil belajar yang diperoleh dikelas masih rendah, jika dilihat dari perolehan nilai setiap ulangan harian yang dilaksanakan. Salah satu usaha yang dilakukan guru untuk memperbaiki pembelajaran adalah dengan menggunakan strategi pembelajaran inkuiri, penelitian ini bertujuan untuk menunjukkan bahwa: (1) proses pembelajaran dengan penerapan strategi pembelajaran inkuiri dapat meningkatkan motivasi belajar siswa, (2) proses pembelajaran dengan penerapan strategi pembelajaran inkuiri dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas pada pelajaran IPA.Penulis bertindak langsung sebagai peneliti internal.Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas V SD 040 Duri Kabupaten Bengkalis.Penelitian terdiri dari dua siklus, setiap siklus terdiri dari dua kali pertemuan dan satu kali ulangan harian. Tiap siklus terdiri dari empat tahap, yaitu: perencanaan,pelaksanaan,pengamatan, dn refleksi. Instrumen yang digunakan untuk mengamati perlakuan dari hasil tindakan adalah angket, lembar observasi, tes hasil belajar, wawancara, cacatan lapangan dan foto. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa proses pembelajaran dengan penerapan strategi pembelajaran inkuiri dapat meningkatkan motivasi belajar IPA siswa. Peningkatan motivasi belajar siswa dapat dilihat dari peningkatan skor indikator motivasi belajar hasil observsi pada setiap pertemuan dan juga dapat dilihat dari peningkatan skor indikator motivasi belajar angket dari siklus I ke siklus II dengan penerapan strategi pembelajaran inkuiri. Proses pembelajaran dengan penerapan strategi pembelajaran inkuiri dapat meningkatkan hasil belajar IPA siswa. Peningkatan hasil belajar dapat dilihat dari hasil belajar siswa siklus I dan siklus II. Persentase siswa yang mencapai ketuntasan pada siklus I sebesar 61,1% meningkat menjadi 83,3% pada siklus II.