Kekerasan terhadap Perempuan dalam Naskah Drama Monolog Marsinah Menggugat Karya Ratna Sarumpaet

Penelitian ini bertujuan untuk: (1) mendeskripsikan bentuk kekerasan terhadap perempuan; (2) mendeskripsikan penyebab kekerasan terhadap perempuan; dan (3) mendeskripsikan dampak kekerasan terhadap perempuan dalam naskah drama monolog Marsinah Menggugat karya Ratna Sarumpaet. Teori yang digunakan untuk mencapai tujuan penelitian tersebut, yaitu: (1) hakikat drama; (2) struktur drama; (3) pendekatan analisis drama; (4) kajian sosiologi sastra; (5) kekerasan terhadap perempuan; (6) penyebab kekerasan terhadap perempuan; dan (7) dampak kekerasan terhadap perempuan. Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan menggunakan metode deskriptif. Data dalam penelitian ini adalah kalimat-kalimat dan tuturan tuturan langsung tokoh yang dapat dimaknai atau diinterpretasikan sebagai kekerasan terhadap perempuan. Sumber data dalam penelitian ini adalah naskah drama monolog Marsinah Menggugat karya Ratna Sarumpaet. Tahapan penelitian dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut: (1) membaca naskah drama dan (2) menginventarisasi data yang berhubungan dengan kekerasan terhadap perempuan dalam naskah drama monolog Marsinah Menggugat karya Ratna Sarumpaet. Setelah data dikumpulkan, kemudian dianalisis dengan langkah langkah sebagai berikut: (1) mengklasifikasi data; (2) menginterpretasikan data; dan (3) membuat kesimpulan. Berdasarkan hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa indikator kekerasan terhadap perempuan dalam naskah drama monolog Marsinah Menggugat karya Ratna Sarumpaet, meliputi: (1) bentuk kekerasan terhadap perempuan dibagi menjadi lima, yaitu eksploitasi, ketidakberdayaan, marjinalisasi, imperialisme kultural, dan kekerasan. Kekerasan tersebut dibagi menjadi dua, yaitu kekerasan fisik, meliputi penganiayaan, pemerkosaan dan pembunuhan, dan kekerasan batin, meliputi penghinaan dan pengancaman. (2) penyebab kekerasan terhadap perempuan dibagi menjadi dua, yaitu faktor internal dan faktor eksternal; dan (3) dampak kekerasan terhadap perempuan dibagi menjadi dua, yaitu dampak kekerasan terhadap fisik, meliputi patah tulang, memar, dan luka parah, dan dampak kekerasan nonfisik, meliputi merasa takut, merasa hina, dan merasa rendah diri.