Analisis Potensi Daya Tarik Wisata Budaya Kabupaten Tanah Datar

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis potensi daya tarik wisata budaya di Kabupaten Tanah Datar serta mengelompokkan sebaran obyek wisata budaya tersebut dalam bentuk Satuan Kawasan Wisata Budaya. Analisis potensi wisata budaya dilakukan dengan model pengharkatan (scoring model) yang diacu dari model penelitian Coppock (1971) dan Gunn (1979). Sedangkan pengelompokan obyek wisata budaya dalam suatu Satuan Kawasan Wisata Budaya menggunakan prinsip kesamaan jalur akses, kedekatan, dan homogenitas yang dibantu dengan Sistem Informasi Geografis (SIG). Data yang digunakan adalah data sekunder yang bersumber dari dinas/instansi terkait seperti Bappeda, BPS, Dinas Budaya Pariwisata Pemuda dan Olah Raga Tanah Datar, BP3 Batusangkar dan lainnya. Sedangkan data primer diperoleh dari pengamatan langsung ke lapangan. Hasil analisis potensi menunjukkan bahwa dari 90 obyek wisata budaya yang tersebar di Kabupaten Tanah Datar terdapat 3 obyek wisata berpotensi sangat tinggi, 15 obyek wisata berpotensi tinggi, 68 obyek wisata berpotensi sedang, dan 4 obyek wisata berpotensi rendah. Pengelompokan obyek wisata dibagi menjadi 8 satuan kawasan wisata budaya yaitu (a) Satuan Kawasan Wisata Budaya (SKWB) Pariangan yang terdiri dari 20 obyek wisata, (b) Satuan Kawasan Wisata Budaya (SKWB) Batusangkar yang terdiri dari 25 obyek wisata, (c) Satuan Kawasan Wisata Budaya (SKWB) Lintau Buo yang terdiri dari 6 obyek wisata, (d) Satuan Kawasan Wisata Budaya (SKWB) Padang Ganting yang terdiri dari 3 obyek wisata, (e) Satuan Kawasan Wisata Budaya (SKWB) Rambatan yang terdiri dari 7 obyek wisata, (f) Satuan Kawasan Wisata Budaya (SKWB) Sungai Tarab yang te-9diri dari 21 obyek wisata, (g) Satuan Kawasan Wisata Budaya (SKWB) Tanjung Baru yang terdiri dari 5 obyek wisata, dan (h) Satuan Kawasan Wisata Budaya (SKWB) Sepuluh Koto yang terdiri dari 3 obyek wisata