Pengaruh Permainan Balok Cuisenaire dan Kerjasama terhadap Pengetahuan Matematika Anak Usia Dini

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh minimnya penggunaan alat permainan edukatif matematika. Pengetahuan Matematika anak belum terlatih secara optimal diantaranya penambahan dan pengurangan sederhana, mendeskripsikan ukuran, dan mengklasifikasikan benda. Guru juga lebih sering mengajarkan pengetahuan matematika pada anak melalui verbal dan penggunaan Lembar Kerja Anak (LKA). Sulitnya anak memahami konsep bilangan, sebagai contoh keseharian diterima pada pembelajaran di TK anak dapat menyebutkan beberapa angka tanpa dapat menunjukkan angka itu sendiri, walaupun guru telah menunjukkan angka tersebut. Anak hanya hafal di mulut tanpa bisa merealisasikan dengan tepat, butuh waktu untuk memberikan pemahaman. Dalam pengelolaan kelas, guru juga kurang melibatkan anak secara aktif dalam proses pembelajaran. Guru lebih mendominasi kelas sehingga anak lebih pasif. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh permainan balok cuisenaire dan kerjasama terhadap pengetahuan matematika anak Taman Kanak-kanak kelompok B di Kecamatan Guguak Kabupaten Lima Puluh Kota. Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian eksperimen dengan desain treatment by level 2 x 2. Populasi penelitian ini adalah seluruh anak kelompok B Taman Kanak-kanak di Kecamatan Guguak Kabupaten Lima Puluh Kota dengan teknik random sampling. Instrumen penelitian yang dilakukan adalah melalui lembar tes dan angket. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah melakukan uji normalitas dan uji homogenitas kemudian uji ANAVA dua jalur dan uji Tukey dengan taraf signifikansi α = 0.05. Hasil penelitian menunjukkan adanya pengaruh permainan Balok Cuisenaire dan kerjasama terhadap pengetahuan matematika dengan hasil uji ANAVA dua jalur sebesar Fhitung = 12.48 > Ftabel = 4,11. Selain itu, terdapat interaksi antara permainan dan kerjasama terhadap pengetahuan matematika dengan F(OAB) = 115,09 > Ftab = 4,11. Berdasarkan hasil uji Tukey diperoleh QhitungA1B1-A2B1 = 53,16 > Qtabel = 4,33. Hal ini menunjukkan bahwa pada kelompok anak yang menunjukkan kerjasama tinggi, pengetahuan matematika anak yang diberikan permainan konstruktif balok Cuisenaire lebih tinggi dibandingkan kelompok anak yang diberikan permainan konvensional. Hasil uji Tukey yang diperoleh QhitungA1B2-A2B2 = -5,78> Qtabel = -4,33. Hal ini menunjukkan bahwa pada kelompok anak yang menunjukkan kerjasama rendah, pengetahuan matematika anak yang diberikan permainan konstruktif balok Cuisenaire lebih rendah dibandingkan kelompok anak yang diberikan permainan konvensional. Dengan demikian masing-masing H1 pada setiap hipotesis diterima.