Gambaran Hatred pada Siswa Pengguna Media Sosial

Penelitian ini dilatar belakangi oleh fenomena yang terjadi di lingkungan kehidupan sehari-hari, dimana perkembangan teknologi yang begitu pesat mengakibatkan adanya perilaku hatred pada siswa yang disebabkan oleh emosi yang belum stabil dan matang. Hatred mewarnai emosi individu dan kelompok tertentu karena adanya pengalaman disakiti sehingga menjadi dendam, hal tersebut menyebabkan timbulnya rasa marah atau tindakan buruk dalam kehidupan sosial. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan bagaimana gambaran hatred pada siswa ditinjau dari aspek: (1) rasa jijik, (2) kemarahan, dan (3) devaluasi. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode deskriptif. Populasi pada penelitian ini adalah siswa SMP Negeri & Kerinci dengan jumlah sampel sebanyak 166 orang siswa yang dipilih dengan menggunakan teknik pengambilan simple random sampling. Teknik analisis data menggunakan instrumen penelitian yang berupa kuesioner hatred dengan skala bertingkat berdasarkan model skala likert kepada siswa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kecenderungan hatred pada siswa SMP Negeri 7 Kerinci pada umumnya berada pada kategori sangat tinggi, yang artinya banyak dari siswa SMP Negeri 7 Kerinci yang memiliki perilaku hatred dengan persentase 55,4%. Sedangkan hatred pada siswa ditinjau dari aspek rasa jijik pada umumnya berada pada kategori tinggi dengan persentase 46,9%, aspek kemarahan umumnya berada pada kategori sangat tinggi dengan persentase 65%, dan aspek devaluasi juga berada pada kategori sangat tinggi dengan persentase 58,4%. Berdasarkan hasil penelitian ini, guru BK atau konselor dapat memberikan bantuan berupa layanan bimbingan kelompok, layanan konseling kelompok ataupun upaya lain seperti melakukan seminar/workshop dengam memberikan layanan informasi kepada siswa terkait dengan hatred