Peningkatan Pembelajaran Keterampilan Menarasikan Teks Wawancara dengan Teknik Pemodelan Siswa Kelas VII.4 SMP Negeri 6 Bukittinggi

Permasalahan dalam penelitian ini adalah pembelajaran keterampilan menarasikan teks wawancara siswa kelas VII.4 SMP Negeri 6 Bukittinggi rendah, sehingga diperlukan teknik pembelajaran yang dapat meningkatkan keterampilan menarasikan teks wawancara siswa. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan: (1) proses pembelajaran keterampilan menarasikan teks wawancara siswa kelas VII.4 SMP Negeri 6 Bukittinggi, (2) peningkatan keterampilan menarasikan teks wawancara siswa kelas VII.4 SMP Negeri 6 Bukittinggi dilihat dari lima aspek penilaian menarasikan teks wawancara yaitu memperluas pengetahuan pembaca, menyampaikan kronologi informasi suatu kejadian atau peristiwa, didasarkan pada penalaran, menggunakan bahasa informatif, dan memperhatikan penggunaan EYD penulisan. Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas dengan menggunakan metode deskriptif. Data penelitian diuraikan secara kualitatif berdasarkan lembar observasi, catatan lapangan, angket, dan wawancara. Data kuantitatif diperoleh dari tes unjuk kerja, yaitu menarasikan teks wawancara secara tertulis. Penelitian ini dilaksanakan dalam dua siklus, setiap siklus terdiri dua kali pertemuan. Prosedur setiap siklus terdiri dari empat langkah kegiatan, yaitu perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas VII.4 SMP Negeri 6 Bukittinggi yang terdaftar pada tahun ajaran 2011/2012 dengan jumlah siswa 32 orang. Berdasarkan deskripsi dan analisis temuan penelitian terhadap pembelajaran keterampilan menarasikan teks wawancara siswa kelas VII.4 SMP Negeri 6 Bukittinggi, dapat disimpulkan sebagai berikut. Pertama, proses pembelajaran keterampilan menarasikan teks wawancara siswa kelas VII.4 SMP Negeri 6 Bukittinggi terlaksana dengan baik. Kedua, rata-rata hasil tes keterampilan menarasikan teks wawancara siswa kelas VII.4 SMP Negeri 6 Bukittinggi mengalami peningkatan, yaitu rata-rata pada prasiklus 54,78, pada siklus I 79,1, dan pada siklus II 90,5. Ketiga, setelah diperoleh nilai t hitung sebesar 4,179 dapat disimpulkan bahwa hipotesis tindakan diterima dengan taraf signifikan 95% pada dk = 30, sehingga t hitung > t tabel. Keempat, penerapan teknik pemodelan dapat meningkatkan pembelajaran keterampilan menarasikan teks wawancara siswa kelas VII.4 SMP Negeri 6 Bukittinggi.