Pengembangan Alur Pembelajaran Integral Berbasis Pendidikan Matematika Realistik Untuk Meningkatkan Kemampuan Penalaran Matematis Siswa Kelas XI MIA SMA N 3 Bukittinggi

Integral adalah salah satu materi matematika yang dibutuhkan untuk mempelajari ilmu fisika, biologi, kedokteran, dan lain-lain. Namun, siswa kelas XI SMAN 3 Bukittinggi mengungkapkan bahwa materi integral sulit. Hal ini terjadi karena integral diajarkan secara mekanistik. Akibatnya kemampuan penalaran siswa belum berkembang dengan baik. Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk meningkatkan kemampuan penalaran matematis dalam mempelajari materi integral adalah dengan merancang alur belajar berbasis PMR. Alur belajar yang dikembangkan menggunakan konteks gerak benda. Konteks gerak benda pada aktivitas pembelajaran mampu menstimulus siswa untuk bernalar saat menemukan konsep formal integral. Tujuan penelitian ini adalah untuk menghasilkan alur belajar yang dapat meningkatkan kemampuan penalaran matematis siswa dan mendeskripsikan peningkatan kemampuan penalaran siswa saat diterapkan alur belajar integral berbasis PMR.
Jenis penelitian ini adalah design research (penelitian desain), yang terdiri dari tiga tahap yaitu Preparing for experiment, classroom experiment dan retrospective analysis. Penelitian dilaksanakan pada bulan Mei 2015 di SMA N 3 Bukittinggi. Penelitian ini terdiri atas dua siklus yaitu ujicoba kelompok kecil dan ujicoba kelompok besar. Subjek ujicoba kelompok kecil terdiri dari 4 orang siswa kelas XI MIA 1 dan subjek ujicoba kelompok besar terdiri dari 35 orang siswa kelas XI MIA 2. Data penelitian dikumpulkan dari dokumentasi rekaman video dan lembar kerja siswa, wawancara, dan catatan lapangan. Data penelitian yang dikumpul dianalisis melalui triagulasi data dan interpretasi silang.
Berdasarkan hasil validasi oleh validator dan ujicoba di kelas sebanyak dua kali maka dihasilkan alur belajar integral yang valid. Alur belajar integral yang dihasilkan adalah memahami jarak sebagai luas daerah di bawah kurva, kemudian menentukan pola jarak yang ditempuh benda dengan menngunakan tabel, selanjutnya memahami bahwa posisi awal benda mempengaruhi jarak yang ditempuh benda dan terakhir menerapkan konsep dan sifat integral taktentu dalam menyelesaikan permasalahan sehari-hari. Alur belajar integral tersebut dikembangkan dengan menggunakan konteks gerak. Kesimpulan yang diperoleh bahwa alur belajar integral yang dapat meningkatkan kemampuan penalaran matematis siswa adalah dengan menggunakan konteks gerak. Peningkatan penalaran siswa terjadi secara bertahap sesuai dengan perubahan strategi siswa. Artinya dengan diterapkan alur belajar integral kemampuan penalaran matematis siswa kelas XI SMA Negeri 3 Bukittinggi dapat meningkat.