Asimilasi Busana Pengantin Minangkabau dan Busana Pengantin Barat Pada Busana Karnaval

Dalam Proyek akhir ini penulis membuat asimilasi busana pengantin
minangkabau dan busana pengantin barat pada busana karnaval. Asimilasi adalah
pembauaran dua budaya dengan menghilangkan ciri khas dari masing-masing
budaya tersebut. Asimilasi pada busana karnaval dari busana pengantin
Minangkabau berupa sunting yang terbuat dari spon dan dihiasi dengan mutiara
berwarna emas serta hiasan pada bahu berbentuk runcing yang terbuat spon dan
dihiasi dengan rantai-rantai emas yang terinspirasi dari gonjong rumah gadang.
Dan asimilasi pada busana karnaval dari busana pengantin barat berupa desain
busana yang memiliki bentuk long dress (gaun panjang).
Asimilasi pada busana karnaval dalam proyek akhir ini memiliki bentuk
long dress (gaun panjang), menggunakan rok span, memiliki siluet A, dan garis
hias princess. Busana karnaval ini juga dilengkapi dengan hiasan kepala berupa
sunting yang terbuat dari spon dan dihiasi dengan mutiara berwarna emas yang
berukuran kecil, menengah dan besar serta hiasan pada bahu berbentuk runcing
yang terbuat dari spon dan kain songket yang terinspirasi dari gojong rumah
gadang sehingga lahirlah busana karnaval yang berasal dari dua budaya yang
berbeda yaitu budaya minangkabau dan budaya barat.
Hiasan kepala berupa sunting dan hiasan bahu pada busana karnaval ini
terlihat unik,mewah dan menambah kemeriahan dari busana karnaval. Proses
pembuatan dari busana karnaval ini membutuhkan kreativitas dan ketelitian
terutama dalam pembuatan hiasan kepala berupa sunting dan hiasan pada bahu
yang berbentuk runcing sehingga jadilah busana karnaval yang indah dan anggun.
Busana karnaval yang terinpirasi dari asimilasi busana pengantin minangkabau
dan busana penganin barat ini dijual dengan harga Rp.4.230,200.
Kata