Studi Tentang Petani Tebu dalam Budidaya Tebu di Kecamatan Kayu Aro Barat Kabupaten Kerinci

Penelitian ini dilakukan di Kecamatan Kayu Aro Barat Kabupaten Kerinci dengan tujuan untuk mendeskripsikan 1) Pengalaman petani dalam bertani tebu, 2) Cara petani melakukan pengelolaan tanaman tebu, 3) Karakteristik petani tebu, 4) Pemasaran gula merah. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dengan pendekatan kuantitatif yaitu mendeskripsikan varibel-variabel yang diteliti. Sampel penelitian ditentukan dengan teknik proporsional random sampling dengan proporsi 10% dari jumlah keseluruhan petani tebu masing-masing desa yaitu 66 orang responden. Hasil penelitian menemukan 1). Pengalaman petani dalam bertani tebu masih kurang karena sebagian besar petani tidak pernah mengikuti pelatihan/penyuluhan dengan persentase 45,4%. 2) Pengelolaan tanaman yang dilakukan petani tebu belum sesuai seperti penggunaan bibit unggul, umur penyulaman, pembersihan aliran air, pembersihan daun kering dan waktu panen. Sedangkan pemillihan bibit yang sehat, penggunaan pupuk, pelaksanaan penyulaman dan umur panen telah sesuai dengan Peraturan Menteri Pertanian No 53 tahun 2015 tentang Pedoman Budidaya Tebu. Dalam hal pengolahan tebu menjadi nira tebu 90,9% petani masih menggunakan sapi/kerbau sebagai alat penggiling (Tradisonal) sehingga perasan tebu kurang optimal. 3) Karakteristik petani dilihat dari umur berada pada umur 22-55 tahun terkategori usia produktif. Dilihat dari tingkat pendidikan rata-rata petani hanya tamat SMP dan pendapatan bersih petani Rp. 1.250.000 per bulan dari penjualan gula merah. 4) Pemasaran gula merah masih melalui pedagang pengumpul dengan harga jual yang rendah kisaran Rp.5.500-7.500 per Kg sehingga penghasilan petani tidak sesuai dengan usaha yang dilakukan.