Pakaian Adat dalam Acara Bakaua di Nagari Sijunjung Kecamatan Sijunjung Kabupaten Sijunjung

Penelitian ini bertujuan untuk mengungkapkan dan menjelaskan tentang kebudayaan pakaian adat dalam acara bakaua di nagari Sijunjung. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan tentang bentuk, makna simbol, dan tata cara berpakaian adat dalam acara bakaua di nagari Sijunjung kecamatan Sijunjung kabupaten Sijunjung. Penelitian ini mengunakan metode kualitatif. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan tekhnik observasi, wawancara, dan dokumentasi, dilakukan dengan bantuan peralatan seperti video, foto dan peralatan audio. Wawancara dilakukan dengan informan dari unsur pelaku, masyarakat, dan pemangku adat atau orang yang berpengaruh dalam masyarakat. Di samping itu, wali nagari dan Dinas Pariwista juga menjadi pusat perhatian dalam proses wawancara tentang pakaian adat dalam acara bakaua sebagai warisan budaya masyarakat Nagari Sijunjung. Hasil Penelitian membuktikan bahwa: 1) Desain pakaian adat dalam acara bakaua di nagari Sijunjung adalah pakaian resmi, yang mencerminkan fungsi social seseorang. Pakaian adat digunakan oleh Pangulu (pemegang adat), dubalang (kudarat), palito (nyawa) , manti (penghubung) mereka ini disebut ampek jinih. Selain ampek jinih pakaian adat juga dipakai untuk perempuan yaitu pakaian adat bundo kanduang. Desain pakaian adat ampek jinih dan bundo kanduang merupakan penataan atau penyusunan berbagai jenis , bentuk, warna dan figure yang diciptakan agar mengandung nilai-nilai keindahan 2) Tata cara berpakaian adat dalam acara bakaua di nagari Sijunjung yaitu mengikuti aturan adat yang berlandaskan agama Islam, antara lain menutup aurat, sopan, dan bermoral. 3) Makna simbol pakaian adat ampek jinih dan bundo kanduang, yaitu mencerminkan seorang pemimpin yang bewawasan luas, bertanggung jawab, berani, cerdas, bijaksana, sopan santun, suka bermusyawarah dan mendidik anak kemenakan.