Analisis Kestabilitas Lereng Menggunakan Metode Klasifikasi Geomekanik Pada Lereng di Area Penambangan Batu Kapur PT. Bakapindo, Bukittingi Sumatera Barat

Stabilitas tanah pada lereng dapat ternganggu akibat pengaruh alam, iklim dan
aktivitas manusia. Longsor terjadi karena ketidakseimbangan gaya yang bekerja pada
lereng atau gaya di daerah lereng lebih besar dari pada gaya penahan yang ada pada
lereng tersebut. Lereng yang dihasilkan dari kegiatan penambangan dapat berpotensi
mengalami kelongsoran bila melebihi beban yang dapat ditanggung oleh lereng
tersebut. Sehingga bila tidak adanya kajian khusus dan perhitungan akan kestabilan
lereng di area penambangan tersebut maka longsor dapat terjadi dan membahayakan
pekerja dibawahnya serta dapat menghambat kegiatan produksi perusahaan.
Berdasarkan hasil pengamatan yang ditemui banyaknya bidang-bidang
diskontinuitas di lereng area penambangan, kehadiran bidang-bidang lemah ini akan
mempengaruhi kestabilan lereng penambangan. Untuk itu diperlukan analisis
kestabilan lereng guna mencegah terjadinya longsoran pada lereng. Analisis tersebut
berupa, analisis potensi kelongsoran dan analisis nilai faktor keamanan FK lereng.
Data yang diambil adalah karakteristik diskontinuitas bidang-bidang lemah
pada lereng berupa, tipe kekar, arah Strike, Dip, Dip Direction, Spasi bidang lemah,
Persistence, JRC, Pelapukan, Lebar rongga, Pengisi, Diskontinuitas Set, dan Kondisi
Air Tanah. Dari Analisis kinematik didapatkan bahwa tidak terdapat potensi
longsoran Plane (Bidang) pada lereng yang di analisis, namun terdapat potensi
longsoran Toppling (Runtuhan) dan longsoran Wedge (Baji). Dari analisis Faktor
Keamanan didapatkan nilai FK = 1.15 ( F < 1,25), maka lereng dalam lereng dalam
keadaan seimbang, dan siap untuk longsor