Yasni, Yasni (2010) Peranan Keluarga dalam Pendidikan (Terapi) Anak Autis di Yayasan Permata Hati Pekanbaru Riau. Masters/Tesis thesis, Universitas Negeri Padang.
final_1_YASNI_10790_3198_2012.pdf
Download (132kB)
Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk mengungkapkan: (1) Bentuk peranan keluarga dalam mendukung pendidikan (terapi) anak autis, (2) kendala yang dihadapi keluarga dalam mendukung pendidikan (terapi) anak autis, .(3) upaya yang dilakukan keluarga untuk mengatasi kendala yang dihadapi dalam mendukung pendidikan (terapi) anak autis di yayasan Permata Hati Pekanbaru. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif yang bersifat studi kasus. Informan penelitian yaitu orangtua anak autis X yang berhasil menghilangkan/mengurangi keautisan anak dan ditunjang data dari terapis dan dokter. Data dikumpulkan dengan menggunakan teknik observasi, wawancara dan dokumentasi, dan dianalisis dengan mengikuti langkah-langkah yang disarankan Miles dan Huberman. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1) Orangtua mempunyai peranan penting dalam keberhasilan pendidikan/ terapi pada anak autis. Bentuk dari peranan orangtua terhadap pendidikan/ terapi anak autis ini sangatlah kompleks. Di samping orangtua bertanggung jawab penuh sebagai layaknya orangtua pada umumnya juga berperan sebagai terapis. Sebagai terapis, peranan orang tua mendidik, mengajarkan dan membiasakan anak agar anak mau mengenal lingkungannya baik di rumah, sekolah maupun dalam bermasyarakat. 2) Sebagai orang yang tidak berlatar belakang terapis, orangtua “X” awalnya banyak mengalami kendala. Kendala ini timbul karena tidak berlatar belakang terapis, juga disebabkan sulitnya membagi waktu untuk anak dan pekerjaan. Kendala lain misalnya sulitnya mengawasi anak diet, sulitnya memberikan pembiasaan perilaku, sulitnya melakukan pertemuan setiap hari dengan terapis. 3) Usaha untuk mengatasi kendala tersebut antara lain: mengurangi kesibukan di luar rumah (terfokus pada anak), membuat catatan kemajuan anakdan mencarikan guru untuk les di rumah. Usaha, keyakinan dan do’a maka “X” bisa bersekolah dengan di sekolah regular (SD Cendana) dengan memperoleh nilai rata-rata rapor terakhirnya sembilan lebih. Namun, untuk sosialisasi dengan orang lain apalagi yang baru dikenal memang masih lama. Dengan demikian, dapat disarankan orangtua agar lebih dini mengetahui kelainan anak dan bila ditemukan anak autis supaya cepat dilakukan penyembuhan dan terapi secara intensif.
| Item Type: | Thesis (Masters/Tesis) |
|---|---|
| Uncontrolled Keywords: | Peranan Keluarga, Pendidikan (Terapi) Anak Autis |
| Subjects: | L Education > L Education (General) T Technology > T Technology (General) |
| Divisions: | Sekolah Pascasarjana > Teknologi Pendidikan-S2 |
| Depositing User: | Perpustakaan dan Penerbitan UNP |
| Date Deposited: | 08 Dec 2025 10:35 |
| Last Modified: | 08 Dec 2025 10:35 |
| URI: | https://repository.unp.ac.id/id/eprint/31477 |
