Estimasi Biaya Produksi Penambangan Batu Gamping (CaCO3) untuk Mencapai Target Produksi 5000 Ton/bulan pada CV. Halaban Sepakat di Jorong Atas Laban, Nagari Halaban, Kecamatan Lareh Sago Halaban, Kabupaten Lima Puluh Kota, Provinsi Sumatera Barat

Pada proses penambangan di CV. Halaban Sepakat ditemukan selisih yang cukup jauh dari estimasi yang telah ditetapkan pihak perusahaan dengan pengeluaran aktual yang peneliti temukan pada saat berada dilapangan. Estimasi biaya produksi operasi dalam proses penambangan dapat dikatakan tepat guna jika tidak ada selisih yang terlalu jauh dari laba yang di dapat terhadap biaya yang di keluarkan pada saat proses penambangan.
Kegiatan penelitian ini telah dilaksanakan di CV. Halaban Sepakat, yang bertempat di Jorong Atas Laban, Nagari Halaban, Kec. Lareh Sago Halaban, Kab. Lima Puluh Kota, Sumatera Barat, berlangsung dari tanggal 9 Januari sampai 28 Februari 2017. Adapun metode pengumpulan data dan informasi yang penting untuk analisis mengenai topik bahasan yang peneliti ambil yaitu : Studi literatur dan observasi lapangan. Perusahaan ini memiliki target produksi 5000 ton/bulan, dengan alat utama yang digunakan, antara lain : 1 unit Bucket Excavator Komatsu PC 200-8, 1 unit Excavator Caterpillar 320 D (Breaker), dan 1 unit Dump Truck Nissan CW.
Setelah dilakukan analisis total unit alat yang disediakan perusahaan, masih belum mampu memenuhi target produksi per bulannya, hal ini dilihat dari hasil perhitungan data produksi excavator breker pada bulan Januari hanya mampu memproduksi sekitar 3.113,46 Ton/bulan. Sedangkan target produksi CV. Halaban Sepakat sebesar 5000 Ton/bulan. Jika di hubungkan dengan beberapa faktor lain seperti biaya bahan bakar, biaya tenaga kerja, dan biaya penyewaan alat dan modal awal, disarankan untuk menambah unit alat seperti : 1 unit Excavator Breaker, sehingga efisiensi kerja alat dapat mencapai terget produksi ± 6226,92 Ton.
Perolehan laba aktual perusahaan adalah Rp458.510.250,00, sedangkan untuk laba yang diperoleh setelah dilakukan analisis dan penambahan alat di dapat sebanyak Rp755.695.000,00