Konstribusi Supervisi Kepala Sekolah dan Insentif terhadap Kompetensi Profesional Guru Taman Kanak-kanak Kecamatan Nanggalo Padang

Berdasarkan wawancara yang dilakukan dengan beberapa orang guru di TK Kecamatan Nanggalo Padang diketahui masih rendahnya kompetensi profesional guru ditandai sebagian guru yang belum memahami pembelajaran anak usia dini yang konsepnya bermain sambil belajar, kurang memahami materi pembelajaran, kurang bisa mengontrol emosional dalam belajar. Penelitian ini bertujuan untukmengungkapkankontribusi supervisi kepala sekolah terhadap kompetensi profesional guru TK Kecamatan Nanggalo Padang, mengungkapkan kontribusi insentif terhadap kompetensi profesional guru TK Kecamatan Nanggalo Padang, mengungkapkan kontribusi supervisikepala sekolah dan insentifsecara bersama-sama berkontribusi terhadap kompetensi profesional guru TK Kecamatan Nanggalo Padang . Hipotesis dalam penelitian ini adalah:1)supervisi kepala sekolah berkontribusi terhadap kompetensi profesional guru,2) insentif berkontribusi terhadap kompetensi profesional guru,3) supervisi kepala sekolah dan insentif secara bersama-sama berkontribusi terhadap kompetensi profesional guru. Penelitian ini dilaksanakan dengan menggunakan metoda kuantitatif dengan pendekatan korelasional. Populasi penelitian adalah 67orang guru TK Kecamatan Nanggalo Padang. Sampel 30 orang guru yang terpilih melalui teknik stratified proportional random sampling. Penelitian analisismodel skala Likert yang telah diuji validitas dan realibilitasnya dengan hasil bahwa kompetensi profesional guru dari 51 butir peryataan didapatkan 6 butir yang gugur dan 45 butir yang valid, indikator supervisi kepala sekolah dari 45 butir terdapat 6 butir yang gugur 39 butir yang valid dan insentif dari 40 butir terdapay 5 butir yang gugur dan 35 butir yang valid. Data ini dianalisis secara statistik menggunakan teknik korelasi dan regresi menggunakan program SPSS Versi 17 Hasil analisis data menunjukan bahwa(1) supervisikepala sekolah berkontribusi terhadap kompetensi profesional gurubesar 23% (2) insentif berkotribusi terhadap kompetensi profesional gurusebesar 14%, (3)supervisi kepala sekolah dan insentif secara bersama-sama berkontribusi terhadap kompetensi profesional guru sebesar 26,9%. Hasil analisis deskriptif mengungkapkan bahwa supervisikepala sekolah berada pada kategori cukup, sedangkan insentif cukup dan kompetensi profesional pada kategori cukup. Berdasarkan hasil penelitian di atas dapat disimpulkan bahwa supervisi kepala sekolah dan insentif berkontribusi secara bersama-sama terhadap kompetensi profesional guru. Rekomendasi hasil penelitian ini adalah untuk meningkatkan kompetensi profesional guru diharapkan supervisi kepala sekolah dan insentif lebih ditingkatkan agar kompetensi profesional guru dapat berjalan secara efektif.