Peningkatan Aktivitas dan Hasil Belajar Matematika dengan Metode Pemberian Tugas Terstruktur di Kelas III pada SD Negeri 05 Bungo Pasang Kecamatan Koto Tangah.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan aktivitas dan hasil belajar siswa dengan metode pemberian tugas terstruktur pada mata pelajaran matematika kelas III di SD Negeri 05 Bungo Pasang, Kecamatan Koto Tangah, Padang. Jenis penelitian adalah Penelitian Tindakan Kelas yang terdiri dari dua siklus, dengan enam kali pertemuan. Subjek penelitian adalah siswa kelas III SD Negeri 05 Bungo Pasang dengan jumlah 32 orang. Data penelitian diperoleh dengan menggunakan instrumen tes dan lembar observasi yang terdiri dari data aktivitas belajar dan hasil belajar siswa. Pengumpulan data aktivitas belajar digunakan lembar observasi yang berisikan aktifitas: bertanya, menjawab pertanyaan, mengerjakan soal-soal, berdiskusi, merangkum materi pelajaran dan melaporkan hasil pekerjaan secara individu. Sedangkan untuk memperoleh data hasil belajar siswa digunakan lembar tes yang berisikan soal-soal tentang pengukuran panjang, berat dan waktu. Data aktivitas siswa diperoleh pada akhir siklus I dan II, yang mana terjadi peningkatan aktifitas belajar siswa sebesar 25,91%. Peningkatan aktifitas siswa yang lebih baik terjadi pada kegiatan merangkum materi pembelajaran dengan peningkatan 62,5%. Dari data hasil belajar diperoleh peningkatan rata-rata sebesar 16,6%. Peningkatan yang paling baik terjadi pada pertemuan terakhir siklus II untuk materi pengukuran waktu dengan rata-rata hasil belajar siswa 82,3. Berdasarkan analisis data, disimpulkan bahwa metode pemberian tugas terstruktur dapat meningkatkan aktivitas belajar dan hasil belajar siswa kelas III pada mata pelajaran Matematika di SD Negeri 05 Bungo Pasang, Kecamatan Koto Tangah, Padang. Metode pemberian tugas terstruktur secara umum dapat dilakukan untuk kelas III Sekolah Dasar meskipun belum menunjukkan peningkatan aktivitas siswa yang signifikan. Hal ini disebabkan karena siswa kelas III berada pada taraf belajar kongkrit yang senang bermain dan tingkat pemahamannya terhadap tugas masih rendah. Metode pemberian tugas terstruktur diduga lebih tepat diberikan untuk siswa yang tingkat pemahamannya terhadap tugas sudah baik.