Peningkatan Aktivitas dan Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika Melalui Metode Penemuan Terbimbing Siswa Kelas VIII/2 SMPN 2 Kota Sawahlunto

Proses pembelajaran Matematika menjadi bermakna jika siswa aktif dalam pembelajaran. Aktivitas siswa akan mempengaruhi kemampuan pemecahan masalah Matematika siswa. Namun, kenyataan di lapangan menunjukkan siswa malas untuk berdiskusi dan membantu siswa lain yang belum paham mengenai pelajaran. Mereka cendrung mengerjakan latihan yang diberikan sendiri walaupun guru meminta siswa bekerja bersama yang lainnya. Untuk itu, perlu diterapkan suatu metode pembelajaran yang dapat menarik siswa lebih aktif dan terlibat secara mental sehingga minat belajar siswa dan hasil belajarnya lebih baik. Alternatif yang dapat mengatasi masalah tersebut adalah penerapan metode pembelajaran penemuan terbimbing. Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (classroom action research), karena peneliti ingin mengetahui sejauh mana metode penemuan terbimbing dapat meningkatkan aktivitas, kemampuan pemecahan masalah Matematika dan hasil belajar Matematika bagi siswa. Penelitian ini dilaksanakan mulai bulan Januari dan berakhir Maret 2012, yang menjadi subjek dalam penelitian ini adalah siswa-siswi kelas VIII.2 SMP Negeri 2 Kota Sawahlunto yang berjumlah 25 orang siswa. Instrumen penelitian adalah kuis yang diberikan setiap akhir pembelajaran, tes akhir siklus mengenai lingkaran yang diberikan setelah selesai satu siklus dan lembar observasi aktivitas belajar siswa. Data yang terkumpul dianalisis secara deskriptif. Berdasarkan hasil penelitian, aktivitas siswa dalam mengerjakan tugas, mengajukan pertanyaan, mengemukakan pendapat, menyimpulkan materi, mempresentasikan tugas, menanggapi pertanyaan dan menjawab pertanyaan guru, cendrung meningkat dari siklus I ke siklus II dengan persentase 33,15% - 52,40%. Dari analisis kemampuan pemecahan masalah Matematika siswa, diperoleh peningkatan rata-rata dari siklus I ke siklus II, dari 67,26 menjadi 73,54 dengan ketuntasan klasikal meningkat dari 32% menjadi 60%. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa metode penemuan terbimbing dapat meningkatkan aktivitas dan kemampuan pemecahan masalah Matematika siswa.