Masalah yang Dialami Siswa Kelas Internasional dan Upaya Mengatasinya di SMP Negeri 1 Padang.

Setiap perjalanan hidup seseorang bisa mengalami masalah, demikian pulahalnya dengan siswa SLTP. Setiap siswa dalam proses pendidikannya memilikibermacam-macam permasalahan baik yang berat maupun yang ringan sehinggadapat mempengaruhi siswa untuk berperilaku yang tidak diharapkan. Penelitianini bertujuan untuk mendiskripsikan masalah yang dialami siswa kelasinternasional dan upaya mengatasinya di SMP Negeri 1 Padang.Penelitian ini tergolong penelitian deskriptif yaitu menggambarkankeadaan atau situasi tertentu apa adanya. Populasi penelitian ini adalah seluruhsiswa kelas VII dan VIII Internasional di SMP Negeri 1 Padang tahun ajaran2010/2011. Populasi pada penelitian ini berjumlah 328 orang. Sampel penelitianini berjumlah 77 orang yang diambil dengan metode proportional randomsampling. Penelitian dilaksanakan dengan mengadministrasikan instrumenpenelitian yang berbentuk angket modifikasi dari AUM UMUM Format-3: SLTP.Data yang diperoleh dianalisis dengan teknik persentase.Temuan penelitian ini mengungkapkan bahwa setiap siswa memilikimasalah dari yang ringan maupun berat pada sembilan jenis bidang masalah yangterdapat dalam AUM UMUM Format-3 SLTP. Berdasarkan hasil penelitian yangtelah dilakukan pada siswa kelas Internasional SMP Negeri 1 Padang dapatdisimpulkan bahwa siswa rendah atau sedikit yang mengalami masalah. Masalahyang paling dominan dialami siswa yaitu pada jenis bidang masalah diri pribadiyang memiliki rata-rata 28.6%, sedangkan masalah yang paling banyak dialamisiswa pada jenis bidang masalah ini yaitu 71.4% atau 55 siswa menyatakanceroboh atau kurang hati-hati. Dari hasil penelitian juga dapat disimpulkan bahwadalam menyelesaikan masalahnya lebih cenderung meminta bantuan kepada oranglain dari pada menyelesaikannya dengan upaya sendiri. Berikut ini diuraikantentang pemecahan masalah yang dilakukan siswa, rata-rata siswa yang dominanmenyelesaikan masalah dengan upaya meminta bantuan orang lain yaitu kepadaorang tua sebanyak 40.12%, sedangkan siswa yang memecahkan masalah denganupaya sendiri yaitu dengan bersikap tenang dan objektif sebanyak 19.5%.Berdasarkan hasil penelitian disarankan kepada: (1) pimpinan sekolah agar dapatmenjalankan program pengembangan siswa dan memberikan dukungan pada gurupembimbing, salah satunya dengan cara menyediakan jam pelayanan di dalamkelas tujuannya membantu memecahkan masalah siswa serta dapat lebihmemberikan pelayanan yang tepat sesuai dengan kebutuhan siswa, (2) pimpinanJurusan Bimbingan dan Konseling diharapkan agar dapat memanfaatkan hasilpenelitian ini dalam rangka perluasan wawasan mahasiswa terhadap permasalahanyang dihadapi siswa dan cara mengatasinya, dan (3) guru BK/Konselor agar dapatmemberikan informasi yang lengkap mengenai pelayanan BK kepada siswa,sehingga siswa dapat memanfaatkan pelayanan sesuai dengan permasalahan yangdialami siswa dengan tujuan untuk mengentaskan masalah.