Strategi Komunikasi Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Swasta: Suatu Studi Kasus di SMK Gadjah Tongga Kota Bukittinggi

Berdasarkan pengamatan awal lapangan, peneliti melihat Kepala Sekolah SMK Gadjah Tongga Kota Bukittinggi menerapkan komunikasi untuk meningkatkan partisipasi masyarakat terhadap sekolah. Terlihat bahwa sedikitnya partisipasi masyarakat terhadap pelaksanaan pendidikan, untuk itu sekolah harus membina komunikasi yang baik dengan seluruh lingkungan sekolah dan masyarakat luar. Peneliti mengangkat tiga pertanyaan yang menjadi fokus permasalahan dalam penelitian ini yaitu (1) Bagaimanakah strategi komunikasi yang diterapkan oleh Pimpinan beserta guru di SMK Gadjah Tongga Kota Bukittinggi dalam meningkatkan partisipasi masyarakat di sekolah tersebut? (2) Apakah yang menjadi faktor pendorong dan penghambat yang dirasakan oleh pimpinan dalam melaksanakan strategi komunikasi di SMK Gadjah Tongga Kota Bukittinggi? (3) Bagaimanakah usaha yang dilakukan oleh pimpinan memaksimalkan faktor pendorong dan meminimalkan faktor penghambat dalam menjalankan strategi komunikasi di SMK Gadjah Tongga Kota Bukittinggi? Untuk memperoleh jawaban pertanyaan penelitian ini maka peneliti menggunakan pendekatan kualitatif yang bersifat naturalistik, informan penelitian diperoleh dengan menggunakan Teknik Snowball, dimana informan penelitian adalah kepala sekolah, wakil kepala sekolah, guru, komite, bendahara, masyarakat, dan wali murid. Metode pengumpulan data melalui observasi, wawancara dan studi dokumentasi. Analisis data dilakukan dengan mengikuti langkah-langkah yang dianjurkan oleh Miles Huberman yaitu reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan/verifikasi. Untuk memperoleh konfirmasi, peneliti menggunakan teknik triangulasi. Hasil penelitian ini mengungkapkan bahwa strategi komunikasi yang dilakukan oleh kepala sekolah SMK Gadjah Tongga Kota Bukittinggi dengan menerapkan komunikasi secara internal dan eksternal. Komunikasi internal di lihat dari aspek lingkungan sekolah yaitu pengelolaan program-program sekolah, fasilitas sarana dan prasarana, ketenagaan, keuangan dan kesiswaan. Komunikasi eksternal yaitu media komunikasi internet, telepon dan surat, media cetak, sosialisasi sekolah dengan masyarakat untuk memperkenalkan program-program sekolah kepada masyarakat.