Penerapan Metoda Latihan Untuk Kemampuan Motorik Kasar Murid Taman Kanak-Kanak Karnida Bahagia Perum Sidomulyo Kota Pekanbaru.

Pembelajaran pengembangan fisik motorik kasar pada Taman Kanak Kanak harus dilakukan dengan metoda dan cara yang menarik, sehingga murid termotivasi untuk mengikuti kegiatan pembelajaran. Sebagaimana karakteristik sistem pembelajaran di TK yaitu belajar sambil bermain dan bermain sambil belajar. Bermain merupakan kebutuhan asasi setiap murid. Artinya, bermain merupakan salah satu fenomena yang paling natural atau alamiah dalam fase kehidupan murid. Usaha guru untuk mengembangkan motorik kasar murid belum memperlihatkan hasil yang maksimal dan kurangnya alat peraga yang menunjang pembelajaran, sehingga murid kurang mampu mengaplikasikan keterangan guru, perlu dilakukan upaya pengembangan pembelajaran yang inspiratif, inovatif, menantang, menyenangkan dan memotivasi dan dapat memberikan respons positif belajar kepada murid untuk meningkatkan proses dan pengembangan motorik kasar murid Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan penerapan metoda latihan untuk meningkatkan keterampilan motorik kasar murid dan mendeskripsikan penerapan metoda latihan untuk meningkatkan aktivitas belajar murid di Taman Kanak-Kanak Karnida Bahagia Perum Sidomulyo Pekanbaru. Pengumpulan data penelitian dilakukan pada semester genap Tahun Pembelajaran 2009-2010, melalui instrumen penelitian yaitu lembar observasi kegiatan murid dan guru. Analisis data dilakukan dengan paparan kualitatif antar siklus, sedangkan analisis hasil penguasaan motorik kasar dilakukan dengan pendekatan kuantitatif. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa penerapan metoda latihan dapat meningkatkan keterampilan motorik kasar murid dan aktivitas belajar murid di Taman Kanak-Kanak Karnida Bahagia Perum Sidomulyo Pekanbaru. Penerapan metoda latihan dapat memberikan respon positif, yang mampu meningkatkan efektivitas penguasaan motorik kasar murid. Untuk tercapainya hasil pembelajaran dengan bermain yang optimal, harus ditunjang dengan kemampuan pemahaman guru terhadap struktur anatomi tubuh dan fungsi masing masingnya. Dengan pemahaman ini guru dapat menciptakan permainan yang kreatif, inspirasi, inovasi, menantang, menyenangkan, dan memotivasi, yang menunjang perkembangan kemampuan motorik kasar yang diperlukan oleh murid.