Tinjauan Historiografi tentang G30S/PKI dalam Karya Novel yang Terbit pada Masa Reformasi.

Penelitian ini mengkaji tentang peristiwa G30S/PKI dalam karya novel yang terbit pada masa Reformasi. Novel-novel yang diteliti adalah Amba, Pulang, Blues Merbabu dan 65. Penelitian ini termasuk dalam penelitian Historiografi. Tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan kondisi jiwa zaman pada saat terbitnya 4 novel ini, yang, dan mendeskripsikan latar belakang penulis novel novel Amba, Pulang dan Blues Merbabu. Mendeskripsikan bagaimana novel Amba, Pulang, Blues Merbabu dan 65 membicarakan G30S/PKI dari sudut pandang historiografi. Jenis penelitian ini adalah penelitian kepustakaan (library research) Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan menggunakan metode analisis isi (content analysis) sebagai sarana menginterpretasikan karya novel tentang peristiwa G30S/PKI yang terbit pada masa Reformasi. Berdasarkan hasil penelitian ini, “Angkatan 2000” dalam dunia sastra muncul pada masa reformasi. Novel Amba (Laksmi Pamuntjak) Pulang (Leila S. Chudori), Blues Merbabu dan 65 (Bre Redana) adalah novel bertema G30S/PKI yang termasuk dalam angkatan ini. Keempat novel ini mendapat prediket best seller. Ketiga penulis yang menulis empat novel ini lahir, dan tumbuh pada saat Orde Baru berkuasa di Indonesia tetapi karya sastra mereka yang bertema G30S/PKI dalam empat novel ini keluar pada masa reformasi, Amba tahun 2012, Pulang tahun 2012. Penceritaan keempat novel ini mengenai G30S/PKI adalah sebagai berikut : 1) Terfokus kepada korban-korban PKI yang mendapat akibat dari peristiwa G30S yang terjadi di Jakarta, 2) Tokoh-tokoh yang terdapat dalam keempat novel ini bukanlah elit politik, tetapi merupakan masyarakat biasa yang bahkan bukan merupakan anggota partai, tetapi mereka adalah orang-orang yang karena berbagai alasan memiliki hubungan dengan Partai Komunis Indonesia maupun komunis itu sendiri, 3) Beberapa akibat yang dialami tokoh-tokoh yang diceritakan dalam keempat novel ini adalah: dipenjarakan di Pulau Buru (Amba), menjadi eks tapol (Pulang), dikucilkan masyarakat (Blues Merbabu dan 65).