Jenis dan Kesantunan Tindak Tutur Ekspresif dalam Novel Dua Garis Biru Karya Lucia Priandarini

Fitrianti, Bella (2024) Jenis dan Kesantunan Tindak Tutur Ekspresif dalam Novel Dua Garis Biru Karya Lucia Priandarini. Bachelor/Skripsi thesis, Universitas Negeri Padang.

Full text not available from this repository.

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan (1) jenis tindak tutur ekspresif (2) prinsip kesantunan tindak tutur ekspresif dalam novel Dua Garis Biru karya Lucia Priandarini. Jenis penelitian ini adalah kualitatif dengan menggunakan metode deskriptif. Sumber data yang digunakan adalah novel Dua Garis Biru karya Lucia Priandarini. Data penelitian ini adalah dialog-dialog tokoh yang terdapat dalam novel tersebut. Data dalam bentuk dokumen tersebut dikumpulkan dengan metode simak dan catat. Penganalisisan dilakukan dengan beberapa langkah sebagai berikut: (1) data yang sudah diidentifikasi atau dinomori selanjutnya di kelompokkan berdasarkan tujuan penelitian, yaitu jenis tindak tutur ekspresif dan prinsip kesantunan tindak tutur ekpsresif dalam novel Dua Garis Biru karya Lucia Priandarini, (2) menganalisis data yang telah diidentifikasi kemudian menafsirkan data sesuai dengan teori yang digunakan, (3) merumuskan kesimpulan berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan. Berdasarkan tujuan penelitian, temuan penelitian ini ada dua, yaitu jenis tindak tutur ekspresif dan prinsip kesantunan. Pertama, jenis tindak tutur ekspresif yang ditemukan terdiri atas, tindak tutur bernilai rasa positif dan bernilai rasa negatif. Bernilai rasa positif, yaitu (1) memohon maaf, (2) memuji, (3) merasa senang, (4) mengucapkan terima kasih, (5) kebahagiaan atau kesenangan, dan yang bernilai rasa negatif, yaitu (1) mengkritik, (2) merasa marah, (3) merasa heran, (4) mengeluh, (5) menuduh, (6) merasa malu. Kedua, dari sisi prinsip kesantunan ditemukan tindak tutur ekspresif yang santun dan tindak tutur ekspresif yang tidak santun. Tindak tutur ekspresif yang santun terdiri atas (1) maksim kerendahan hati, (2) maksim kesepakatan, (3) maksim simpati, (4) maksim pujian, (5) maksim kearifan, (6) maksim kedermawanan, dan tindak tutur ekspresif yang kurang santun terdiri atas (1) maksim kerendahan hati, (2) maksim kesepakatan, (3) maksim simpati, (4) maksim pujian, (5) maksim kearifan, (6) maksim kedermawanan. Penggunaan jenis tindak tutur ekspresif yang paling dominan ditemukan dalam novel Dua Garis Biru adalah tindak tutur ekspresif bernilai rasa negatif sedangkan prinsip kesantunan yang paling dominan ditemukan yaitu pelanggaran prinsip kesantunan. Maka novel ini lebih cenderung ke tuturan muka negatif.

Item Type: Thesis (Bachelor/Skripsi)
Subjects: L Education > L Education (General)
Divisions: Fakultas Bahasa dan Seni > Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia-S1
Depositing User: Perpustakaan dan Penerbitan UNP
Date Deposited: 08 Dec 2025 07:00
Last Modified: 08 Dec 2025 07:01
URI: https://repository.unp.ac.id/id/eprint/31171

Actions (login required)

View Item
View Item