Kontribusi Pelaksanaan Supervisi dan Komunikasi Interpersonal Terhadap Motivasi Guru SMP Negeri Lubuk Basung

Berdasarkan pengamatan awal yang dilakukan, motivasi guru SMP Negeri Lubuk Basung terindikasi masih kurang. Jika permasalahan ini dibiarkan berlangsung lama, dikhawatirkan akan berdampak pada mutu pendidikan. Kurangnya motivasi guru ini diduga disebabkan oleh beberapa faktor, antara lain pelaksanaan supervisi dan motivasi kerja guru. Oleh karena itu peneliti merasa perlu melakukan penelitian untuk mengungkapkan kebenarannya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui besarnya kontribusi pelaksanaan supervisi dan komunikasi interpersonal terhadap motivasi kerja guru SMP Negeri Lubuk Basung, baik secara sendiri-sendiri mau pun secara bersama-sama. Hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah: (1) pelaksanaan supervisi berkontribusi terhadap motivasi kerja guru, (2) Komunikasi interpersonal berkontribusi terhadap motivasi kerja guru, dan pelaksanaan supervisi dan komunikasi interpersonal secara bersama-sama berkontribusi terhadap motivasi kerja guru. Populasi penelitian ini adalah seluruh guru SMP Negeri Kecamatan Lubuk Basung, yang berjumlah 191 orang. Sampel sebanyak 76 orang yang ditentukan secara stratified proportional random sampling. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan kuisioner model skala Likert yang telah teruji validitas dan realibilitasnya. Data diolah dengan menggunakan teknik regresi sederhana dan regresi ganda. Hasil penelitian memperlihatkan bahwa ketiga hipotesis yang diajukan diterima pada taraf kepercayaan 99%. Temuan ini menunjukkan bahwa pelaksanaan supervisi berkontribusi 23,2 % terhadap motivasi guru SMP Negeri lubuk Basung. Komunikasi interpersonal berkontribusi 28,3 % Terhadap motivasi kerja guru SMP Negeri lubuk Basung. Ditemukan juga bahwa pelaksanaan supervisi di Kecamatan lubuk Basung termasuk cukup, komunikasi interpersonal dan motivasi kerja guru berada pada kategori baik. Pelaksanaan supervisi dan komunikasi interpersonal secara bersama berkontribusi 43,2 % terhadap motivasi kerja guru SMP Negeri Lubuk Basung. Berdasarkan temuan di atas, dapat disimpulkan bahwa pelaksanaan supervisi dan komunikasi interpersonal merupakan dua faktor yang mempengaruhi motivasi kerja guru. Peningkatan motivasi kinerja guru dapat dilakukan dengan usaha meningkatkan pelaksanaan supervisi dan peningkatan komunikasi interpersonal tanpa mengabaikan faktor-faktor lain yang tidak dikaji dalam penelitian ini. Saran dari peneliti agar guru selalu mendiskusikan segala permasalahan yang ditemui dalam pelaksanaan supervisi, komunikasi interpersonal, dan motivasi kerja dengan kepala sekolah. Pengawas SMP diharapkan lebih meningkatkan peranannya untuk memonitoring pelaksanaan supervisi di sekolah. Harapan kepada peneliti selanjutnya agar dapat mengkaji lebih mendalam terhadap faktor-faktor lain yang mempunyai pengaruh terhadap kinerja guru.