Self Concept Remaja Ditinjau dari Jenis Kelamin, Latar Belakang Budaya dan Status di Panti Asuhan Kota Padang serta Implikasinya dalam Pelayanan Bimbingan Konseling

Remaja yang tinggal di panti asuhan berasal dari budaya dan status yang berbeda. Adanya label dan lingkungan sekitar panti asuhan yang kurang mendukung diperkirakan akan mempengaruhi self concept remaja yang tinggal di panti asuhan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui self concept remaja ditinjau dari jenis kelamin, latar belakang budaya, dan status di panti asuhan serta implikasinya dalam pelayanan bimbingan konseling. Metode penelitian yang digunakan adalah ex post facto dengan menggunakan desain faktorial 2 x 4 x 2. Populasinya adalah remaja yang tinggal di panti asuhan. Jumlah sampel sebanyak 261 orang yang dipilih dengan teknik cluster random sampling dan dikombinasikan dengan teknik propotional random sampling. Instrumen yang digunakan adalah angket. Data dianalisis menggunakan teknik analisis varian (ANOVA). Hasil analisis data menunjukkan:1) Self concept remaja laki-laki dan perempuan berada pada kategori sedang, dan rerata skor remaja laki-laki lebih tinggi dibanding remaja perempuan. 2) Self concept remaja ditinjau dari budaya Minangkabau, Mentawai, Jawa, dan Batak berada pada kategori sedang, dan tidak terdapat perbedaan self concept remaja berdasarkan latar belakang budaya tersebut. 3) Self concept remaja yatim piatu dan titipan orangtua berada pada kategori sedang, dan rerata skor remaja yatim piatu lebih tinggi dibanding remaja titipan orangtua. 4) Self concept remaja ditinjau dari jenis kelamin, latar belakang budaya, dan status berada pada kategori sedang, serta terdapat interaksi antara variabel tersebut dalam menjelaskan self concept remaja.