Kontribusi Supervisi Pembelajaran Kepala Sekolah dan Budaya Sekolah terhadap Kompetensi Pedagogik Guru SMA Negeri di Kecamatan Koto XI Tarusan, Kabupaten Pesisir Selatan.

Kompetensi pedagogik dianggap sebagai salah satu faktor penting dalam menentukan kualitas pendidikan. Dari hasil studi pendahuluan ditemukan bahwa kompetensi pedagogik guru SMA Negeri di Kecamatan Koto XI Tarusan Kabupaten Pesisir Selatan tidak sebagaimana mestinya. Kondisi ini diduga dipengaruhi oleh beberapa faktor, tapi yang dianggap lebih dominan yaitu,faktor supervisi pembelajaran dan budaya sekolah. Oleh karena itu, penelitian ini dirancang untuk menyelidiki kontribusi supervisi pembelajaran dan budaya sekolah terhadap kompetensi pedagogik guru. Hipotesis yang diajukan dari penelitian ini adalah 1) kontribusi supervisi pembelajaran kepala sekolah terhadap kompetensi pedagogik guru, 2) kontribusi budaya sekolah terhadap kompetensi pedagogik guru, 3) kontribusi supervisi pembelajaran kepala sekolah dan budaya sekolah secara bersama-sama terhadap kompetensi pedagogik guru. Jenis penelitian ini adalah kuantitatif korelasional. Populasi dalam penelitian ini adalah semua guru-guru SMA Negeri di Kecamatan Koto XI Tarusan Kabupaten Pesisir Selatan sebanyak 153 orang. Sampel dalam penelitian ini berjumlah 63 orang yang didapatkan melalui teknik stratified proportional random sampling. Instrument yang digunakan berupa angket dengan model skala likert yang telah teruji validitas dan reliabilitasnya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Supervisi pembelajaran berkontribusi terhadap kompetensi pedagogik guru SMA Negeri Kecamatan Koto XI Tarusan Kabupaten Pesisir Selatan dengan besaran kontribusi sebesar 23,6%, Budaya sekolah berkotribusi terhadap kompetensi pedagogik guru SMA Kecamatan Kota XI Tarusan Kabupaten Pesisir Selatan dengan besaran sebesar 25,5%, Supervisi pembelajaran dan budaya sekolah bersama-sama berkontribusi terhadap kompetensi pedagogik guru sebesar 34,2%. Dari hasil penelitian ini jelaslah bahwa untuk meningkatkan kompetensi pedagogik guru yang baik dan ideal sebaiknya dilakukan melalui peningkatan supervisi pembelajaran dan budaya sekolah dengan lebih serius.