Perkembangan Permukiman di Kawasan Perbatasan Bukittinggi Bagian Selatan

Tujuan penelitian ini adalah : 1) mengetahui perubahan luas penggunaan lahan permukiman di Kawasan Perbatasan Bukittinggi bagian selatan, 2) mengetahui perkembangan permukiman di Kawasan Perbatasan Bukittinggi bagian selatan, 3) mengetahui bentuk perkembangan permukiman di kawasan perbatasan Bukittinggi Bagian Selatan terhadap Kota Bukittinggi dari segi keruangan. Jenis penelitian ini adalah deksriptif. Jenis data yang digunakan penulis dalam penelitian ini adalah data sekunder. Data sekunder yang digunakan adalah Peta penggunaan lahan Kabupaten Agam tahun 2004 dan 2013. Serta data statistik dari Badan Pusat Statistik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Perubahan luas lahan permukiman di Kawasan Perbatasan Kota Bukittinggi Bagian Selatan mengalami perubahan yaitu bertambah dari 1.187 hektar menjadi 1.569 hektar. Perkembangan permukiman di Kawasan Perbatasan Kota Bukittinggi pada kecamatan Aur Birugo Tigo Baleh bertambah dari 450 hektar menjadi 497 hektar dan pada Kecamatan Banuhampu perkembangan permukiman bertambah dari 737 hektar menjadi 1072 hektar. Perkembangan permukiman di Kawasan Perbatasan Bukittinggi Bagian Selatan dipengaruhi oleh kekuatan sentrifugal dan sentripental.Bentuk perkembangan permukiman di kawasan perbatasan Kota Bukittinggi bagian selatan terhadap Kota Bukittinggi dari segi keruangan adalah dengan adanya Desa/Nagari di Kabupaten Agam yang berklasifikasi perkotaan, menyebabkan adanya perkembangan kawasan perkotaan pada Kota Bukittinggi, yang awalnya Kota Bukittinggi merupakan Over Bounded City sekarang berubah menjadi Under Bounded City.