Penyebab Penurunan Produksi Ikan Mas di Jorong Padang Belimbing Nagari Koto Sani Kecamatan X Koto Singkarak Kabupaten Solok.

Asyura, Yulia (2013) Penyebab Penurunan Produksi Ikan Mas di Jorong Padang Belimbing Nagari Koto Sani Kecamatan X Koto Singkarak Kabupaten Solok. Bachelor/Skripsi thesis, Universitas Negeri Padang.

[thumbnail of final_B1_1_YULIA_ASYURA_00412_201_2013.pdf] Text
final_B1_1_YULIA_ASYURA_00412_201_2013.pdf

Download (536kB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh informasi, mengenai penyebab penurunan produksi ikan mas di Jorong Padang Belimbing Nagari Koto Sani Kecamatan X Koto Singkarak Kabupaten Solok. serta mengetahui Agribisnis ikan mas di Jorong Padang Belimbing. Penelitian ini merupakan penelitian Deskriptif Kuantilatif. Informan penelitian meliputi Petani ikan di Jorong Padang Belimbing Nagari Koto Sani Kecamatan X Koto Singkarak Kabupaten Solok. Adapun teknik pengambilan data dilakukan dengan observasi, wawancara dan dokumentasi. Sedangkan analisis data yang digunakan adalah reduksi, klasifikasi dan kesimpulan. Penelitian ini menemukan hasil bahwa penyebab penurunan produksi ikan mas di Jorong Padang Belimbing Nagari Koto Sani Kecamatan X Koto Singkarak Kabupaten Solok di sebabkan oleh faktor : 1) Untuk Agribisnis ikan mas seperti lahan, air dan bibit ikan tidak ada permasalahan. 2) Pakan ikan mempengaruhi pendapatan petani, pendapatan merupakan salah satu faktor petani memilih untuk beralih profesi bertanam padi karena petani membutuhkan modal untuk beternak ikan sampai panen (3 bulan) dengan luas lahan ½ Ha rata-rata mencapai Rp.3.000.000, yaitu untuk pembelian bibit ikan 1200 ekor @Rp.500 = Rp.600.000, pakan ikan 6 karung @Rp.360.000 = Rp2.160.000, plastik dan oksigen Rp.240.000, hasil panen dari 1200 ekor bibit ikan=130 kg harga jual Rp.22.000/kg = Rp.2.860.000 maka keuntungan petani hanya Rp.3.000.000 – Rp.2.860.000 = Rp.140.000. Sedangkan untuk menanam padi dengan luas lahan ½ Ha petani hanya membutuhkan modal Rp.1.390.000, yaitu untuk benih Rp.150.000, upah bertanam padi Rp.310.000, pupuk Rp.115.000, membajak sawah Rp.200.000, membersihkan pematang Rp 90.000, meondoh Rp 50.000, bersiang R.75.000, hasil panen 900 kilo @Rp.6000 = Rp.5.400.000. Petani mendapatkan keuntungan dari bertanam padi 900kg = Rp.5.400.000 – Rp.1.390.000 = Rp.4.010.000 3) Petani menggunakan alat angkut berupa keranjang rotan untuk pengangkutan jarak dekat dan plastik di isi air di isi oksigen untuk pengangkutan jarak jauh. Kendala dalam pengangkutan tidak selalu terjadi kadang-kadang plastik bocor dan macet dalam perjalan menyebabkan ikan tidak selamat sampai tujuan. 4) Petani dalam kegiatan pemasaran ikan menggunakan transportasi motor dan mobil a) Pemasaran ke daerah Solok untuk bibit ikan ke petani dan Singkarak, untuk ikan konsumsi ke pasar Solok, di pasar ikan Solok ada persaingan ikan mas dari Maninjau harga penjualannya sama Rp.24.000/kg. b) Luar daerah Solok untuk ikan konsumsi ke Dharmasraya dan Batu Sangkar. c) Luar Sumatera bibit ikan di pasarkan ke Sungai Penuh, Kerinci dan Bangkinang

Item Type: Thesis (Bachelor/Skripsi)
Subjects: G Geography
Divisions: Fakultas Ilmu Sosial > Pendidikan Geografi-S1
Depositing User: Perpustakaan dan Penerbitan UNP
Date Deposited: 02 Dec 2025 04:35
Last Modified: 02 Dec 2025 04:35
URI: https://repository.unp.ac.id/id/eprint/30952

Actions (login required)

View Item
View Item